Budiman Sudjatmiko Jadi Komisaris Independen PTPN, Dandhy Laksono: Sungguh 'Kotoran Gigi'

25 Januari 2021, 19:04 WIB
Dandhy Laksono (kiri) sindir Budiman Sudjatmiko (kanan) yang diangkat sebagai Komisaris Independen PTPN V. /pikiranrakyat.com & YouTube Helmy Yahya Bicara/

PR BEKASI - Menteri BUMN Erick Thohir resmi mengangkat politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Budiman Sudjatmiko menjadi Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V pada 23 Januari 2021.

Mantan aktivis 1998 itu mengaku bahwa dirinya dihubungi untuk membantu membenahi manajemen Inti-Plasma perkebunan.

"Padahal saya minta aja gak. Tiba-tiba saya dihubungi untuk membantu membenahi manajemen Inti-Plasma perkebunan (dengan koperasi dan BUMDes)," kata Budiman Sudjatmiko dalam akun Twitter-nya.

Baca Juga: Jonathan Christie Masuk dalam Rombongan yang Pulang Duluan Ke Tanah Air

Budiman juga meminta dukungan dan doa terkait jabatan yang tengah diembankan kepadanya agar dijalankan dengan amanah.

"Moga-moga bisa ya. Sebagian meneruskan kerjaan selama ini; inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat desa (termasuk sekitar kebun). Sebagian tantangan baru," ucap Budiman Sudjatmiko.

Menanggapi hal tersebut, pegiat HAM dan lingkungan Dandhy Laksono turut menyampaikan kritik.

Baca Juga: Respons Ujaran Rasis terhadap Natalius Pigai, Veronica Koman: Rasis Beneran Dibiarkan

Sebagai informasi, Budiman dikenal sebagai aktivis dan politikus yang vokal terhadap praktik KKN semasa Orde Baru.

Kini, dengan pengangkatan tersebut, orang-orang menuding dirinya mendapat 'jalur khusus' lantaran menggadaikan idealismenya semasa menjadi aktivis.

Dandhy menyindir dengan satire bahwa ucapan yang dilontarkan Budiman Sudjatmiko tidak konsisten dengan tindakannya.

Baca Juga: Konflik Harta Warisan Sempat Memanas, Rizky Febian Sebut Sudah Berakhir: Kalau Ada Haknya, Aku Kasih

"Menolak hak penentuan nasib sendiri bagi Papua, menerima posisi komisaris perkebunan sawit, dan hutan Papua sedang dikepung sawit. Seperti menolak kemerdekaan Kuba dari Spanyol, dan menjadi komisaris perkebunan tebu. Kenapa dibully? Bukankah ini yang disebut konsisten? :)," tutur Dandhy Laksono.

Walaupun demikian, Budiman Sudjatmiko merasa cuitan tersebut dialamatkan kepada dirinya.

Baca Juga: Diserang Pegal karena Duduk Seharian saat WFH, Simak Tips Pencegahannya Berikut Ini

Budiman lantas membalas dengan mengungkit-ungkit perdebatan yang pernah mereka lakukan.

"Kukira berani mention. Ternyata harus orang lain yg mention hehehe. Saat kuajak debat tatap muka, kukira galak dan tajam. Gak tahunya aktor," kata Budiman Sudjatmiko.

Dengan balasan tersebut, Dandhy kembali melontarkan satire bahwa kritikannya merupakan pujian terhadap konsistensi yang dilakukan Budiman.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Sepatu Merek Jepang Gunakan Lafaz Allah sebagai Alas Sepatu, Simak Faktanya

"Itu pujian atas konsistensi. Jangan terlalu sensitif. Lagipula menjadi galak dan tajam bukan tujuan berdebat. Kurang galak dan tajam apa perdebatan Jokowi dan Prabowo? Selamat, Bung," ucap Dandhy Laksono.

Pada penutupnya, Dandy juga mengkritik bahwa sikap inkonsistensi Budiman Sudjatmiko sebagai kotoran gigi.

"Beliau kerap mengolok orang sebagai 'kotoran gigi' (tidak signifikan). Kini mengambil jatah komisaris di perusahaan yang share produksinya 1 persen CPO nasional. Sungguh kotoran gigi yang signifikan." tutur Dandhy Laksono dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 25 Januari 2021.***

Editor: Ikbal Tawakal

Tags

Terkini

Terpopuler