Presiden Disebut Selamatkan Proyek Mangkrak SBY, Rachland Nashidik: Itu Molor 4 Tahun oleh Jokowi

17 Februari 2021, 11:37 WIB
Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik yang heran dengan Jokowi yang disebut selamatkan Bendungan Tukul yang dibangun oleh SBY pada tahun 2013. /Tangkapan layar kanal YouTube Indonesia Lawyers Club

PR BEKASI - Politisi Partai Demokrat Rachland Nashidik heran mengapa masih banyak masyarakat yang mengira bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyelamatkan proyek pembangunan Bendungan Tukul, di Pacitan, Jawa Timur yang dibangun oleh Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY pada tahun 2013.

Rachland Nashidik menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Tukul adalah program yang dibuat SBY pada tahun 2013 dengan target selesai di tahun 2017.

"Dibangun Tahun 2013, target selesai tahun 2017," ucap Rachland Nashidik.

Namun karena Jokowi memenangkan Pilpres tahun 2014, alhasil SBY tidak lagi memegang proyek pembangunan Bendungan Tukul tersebut.

Baca Juga: Dikenang Google Doodle Hari Ini 17 Februari 2021, Marie Thomas Dokter Perempuan Pertama di Indonesia

Baca Juga: Meski Kedua Tangannya Ditebas Penjahat, Wanita Ini Berhasil Jadi Chef di Hotel Ternama, Ini Kisahnya

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dibully karena Jalan Pantura Masih Rusak, BBPJN Jateng-DIY Diminta Lakukan Patroli

Sehingga menurutnya proyek pembangunan tersebut menjadi tertunda hingga kemarin, pada Minggu, 14 Februari 2021 yang diresmikan oleh Jokowi.

"2014 Jokowi masuk istana, pembangunan waduk (bendungan) molor, baru kelar 2021," kata Rachland Nashidik.

Rachland Nashidik pun mengaku bingung, mengapa masih banyak orang yang menyebut bahwa Jokowi telah menyelamatkan proyek Bendungan Tukul yang disebut proyek mangkrak SBY.

Baca Juga: Buzzer Tuding Museum SBY-ANI Pacitan Dibangun dari Dana Hibah, Rachland Nashidik: Sabar Saja Pak SBY

"Jokowi menyelamatkan proyek mangkrak?," tanyanya.

Dirinya menegaskan justru pembangunan Bendungan Tukul tersebut molor empat tahun karena Jokowi.

"Lha itu pembangunan waduk (bendungan) molor empat tahun oleh Jokowi!," ujar Rachland Nashidik dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Rabu, 17 Februari 2021.

Tangkapan layar cuitan Rachland Nashidik soal pembangunan Bendungan Tukul yang baru diresmikan Jokowi beberapa hari yang lalu. Twitter @RachlanNashidik

Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Menlu RI dan Menludag Hogaria Resmi Tandatangani Rencana Pembentukan IHIF

Dia pun menyebut bahwa fakta soal pembangunan Bendungan Tukul ini merupakan tamparan keras bagi para buzzer yang membuat isu hoaks tersebut.

"Tukul (Bendungan) mempermalukan Buzzer RP," ucapnya.

Rachland Nashidik juga menjelaskan bahwa pembangunan Bendungan Tukul oleh SBY itu memiliki dasar studi yang serius untuk kepentingan masa depan.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Ari Lasso Alami Mimpi Buruk Didatangi Banyak Iblis dan Setan

"Masterplan pembangunan infrastruktur itu buah dari pandangan ke depan. Hasil studi serius yang didedikasikan bagi estafet percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia," tuturnya.

Namun siapa sangka, ucapnya, sebagian sebagian proyek infrastruktur yang baru dimulai malah disebut "mangkrak" oleh rezim baru.

"Mangkrak karena tak diteruskan. Pembangunan Wisma Hambalang dilarang KPK karena barang bukti kasus. Larangan dicabut setelah kasus ditutup," ujar Rachland Nashidik.

Baca Juga: 3 Minuman Terbaik untuk Orang Sakit, Cobalah Minum Air Kelapa

"Jokowi menolak meneruskan dan buzzer RP menyebutnya "mangkrak". Padahal proyek lain di masa SBY dirayakan Jokowi. Tanpa menyebut peran SBY," katanya.

Meski begitu, Rachland Nashidik mengaku tak masalah jika Bendungan Tukul yang dibangun dengan APBN sebesar Rp904,4 miliar tersebut, disebut oleh para buzzer proyek mangkrak SBY.

Dirinya yakin bahwa warga setempat paham dan menghargai keputusan Jokowi untuk melanjutkan apa yang dimulai SBY.

"Tidak apa. Rakyat Pacitan pasti menghargai keputusan Pak Jokowi meneruskan apa yg dibangun Pak SBY," ucapnya.

Baca Juga: Gojek -Tokopedia Akan Dimerger, Pengamat Nilai Tak Akan Ubah Struktur Pasar

Perlu diketahui, Jokowi meresmikan Bendungan Tukul di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada Minggu, 14 Februari 2021.

Jokowi hadir didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, serta Bupati Pacitan Indartato.

Peresmian bendungan ini menyisakan tanda tanya, lantaran pada hari itu, di Twitter muncul trending topic yang menyinggung keputusan Jokowi membangun bendungan di tanah kelahiran Presiden ke-6 SBY.

Baca Juga: 12 Makanan Terbaik yang Dibutuhkan Orang Sakit Agar Cepat Sehat, Wajib Dicoba Saat Menjenguk

Tidak sedikit akun yang memuji Jokowi membangun bendungan sebagai warisan di tanah kelahiran SBY. Sementara pada saat bersamaan, SBY malah hanya membangun museum. 

Disebutkan juga jika bendungan itu diinisiasi Jokowi lantaran baru dibangun saat ia mulai menjabat pada 2014. Bahkan, ada yang menyebut bendungan baru dimulai pada 2015.

Saat meresmikan bendungan, Jokowi mengeklaim, Bendungan Tukul adalah salah satu dari 65 bendungan di Indonesia, yang dibangun sejak enam tahun lalu. Berarti, bendungan ini dibangun mulai 2014 atau 2015.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler