Ma'ruf Amin Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Menkes Budi: Wapres Jadi Contoh Baik Lansia

17 Februari 2021, 14:13 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin COVID-19 buatan Sinovac pada Rabu pagi, 17 Februari 2021 pukul 08.30 WIB di rumah dinas wapres Jakarta. /ANTARA/NAR-BPMI, Setwapres/pri.

PR BEKASI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin disebut sebagai contoh baik bagi kelompok lanjut usia (lansia) yang mau disuntik vaksin Covid-19.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai mendampingi Wapres Ma’ruf Amin melaksanakan vaksinasi di Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021.

Dirinya juga berharap kelompok lansia lainnya bisa mengikuti jejak Wapres Ma'ruf Amin untuk disuntik vaksin Covid-19.

"Jadi Pak Wapres memberikan contoh yang sangat baik dari para lansia di Indonesia, mudah-mudahan bisa diikuti oleh para senior kita di Indonesia," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Bingung Kasus Mimpi Bertemu Rasul Masih Berjalan, Haikal Hassan: Kasus Pendukung Jokowi Masih Belum Diangkat

Baca Juga: Unggah Foto Jokowi dengan Koruptor, Yan Harahap: ‘Orang Baik’ Berteman dengan 'Orang Baik'

Baca Juga: Dituding sebagai Ancaman Negara, Ulama Ternama di Arab Saudi Ditahan karena Ajarkan Al-Quran di Rumah

Menkes Budi Gunadi juga turut menyampaikan rasa terima kasih terhadap Wapres Ma’ruf Amin karena dirinya telah berkenan untuk disuntik vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi China, Sinovac. 

Menurutnya, dengan memberikan vaksin kepada kelompok lansia dapat mengejar target pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity di Indonesia.

"Saya sebagai Pemerintah, sekali lagi mengucapkan terima kasih karena vaksinasi ini bukan hanya untuk melindungi kita, tapi melindungi juga keluarga kita, tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia dan umat manusia di dunia," katanya. 

Baca Juga: Taliban Minta Bantuan Rusia untuk Lawan ISIS, Husin Shihab: Vladimir Percaya? Emangnya JK?

Diketahui, Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu pagi pukul 8.30 WIB di rumah dinas wapres, Jakarta.

Sebelumnya, penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Wapres Ma'ruf Amin menunggu rekomendasi dari Tim Dokter Kepresidenan mengingat kondisi kesehatan Wapres yang memiliki riwayat penyakit komorbid.

Sementara itu, Wapres Ma'ruf Amin mengatakan dirinya tidak merasakan efek pada tubuhnya usai mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Sindir Jokowi, Haikal Hassan: Selama Pemerintahan SBY, UU ITE Gak Ada Masalah

“Saya kira vaksin ini (memberikan efek), tapi ternyata vaksin ini Insya Allah tidak menimbulkan efek apa-apa," katanya.

Wapres Ma’ruf Amin juga mengajak masyarakat kelompok lansia dan rentan untuk mau melaksanakan vaksinasi Covid-19, sehingga kekebalan kelompok di Indonesia dapat terwujud. 

"Saya ajak semua yang sebangsa dengan saya, serumpun dengan saya, yang usianya sudah cukup lanjut, saya ini di atas 70 (tahun),” katanya.

Baca Juga: Pemukiman Tertimbun Longsor, 101 Warga Dilaporkan Masih Mengungsi di SD Negeri 3 Ngetos Jatim

Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, yang ikut mendampingi Wapres, mengatakan vaksinasi kepada kelompok lansia merupakan salah satu program strategis dalam penanganan pandemi Covid-19.

Menurut Doni Monardo, lansia merupakan kelompok rentan terinfeksi Covid-19 setelah kelompok tenaga kesehatan.

"Oleh karena itu, memberikan vaksin kepada lansia adalah telah memberikan perlindungan kesehatan kepada kelompok lansia; dan Wapres adalah salah satu kelompok lansia di atas 70 tahun," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Dinas Koperasi UKM Jawa Timur Dikabarkan Beri Dana Hibah Rp100 Juta, Ini Faktanya

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin buatan Sinovac, Coronavac, terhadap kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun di Indonesia.

Izin tersebut diterbitkan BPOM pada 5 Februari, dengan penyuntikan bagi setiap orang sebanyak dua dosis, yang masing-masing dosis diberikan dengan selang waktu 28 hari.

Izin penggunaan darurat tersebut, menurut Kepala BPOM Penny Lukito, didasarkan pada hasil pemantauan terhadap proses uji klinis tahap I dan II di China, yang diberikan kepada warga berusia di atas 60 tahun.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler