Kritik Kehadiran Buzzer di Era Jokowi untuk Hantam Oposisi, Amien Rais: Ini Sesuatu yang Sangat Menyedihkan

26 Februari 2021, 08:27 WIB
Amien Rais menyebut buzzer dibangun untuk menjadi anjing penguasa pengawas. /Tangkapan layar YouTube/Amien Rais Official

PR BEKASI - Ketua Umum Partai Ummat Amien Rais merasa yakin bahwa setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilantik pada 2014, maka Jokowi dan para pendukungnya segera menancapkan niatan untuk menjadi Presiden selama dua periode.

Amien Rais menyatakan bahwa sejak awal Presiden Jokowi sudah ada niatan yang kuat dan alasan yang cukup indah untuk menjadi pemimpin selama 10 tahun.

"Kedengarannya indah yaitu supaya kekuasaan 10 tahun itu akan bisa menjamin stabilitas politik Indonesia. Kemudian akan tercapailah keadilan, kemakmuran, kesentosaan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Amien Rais, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal Youtube Amien Rais Official pada Jumat, 26 Februari 2021.

Namun menurutnya, semua kata atau pembicaraan yang indah itu akhirnya kandas. Karena cara yang digunakan jauh dari nilai-nilai dan aturan main demokrasi.

Baca Juga: Proyek Infrastruktur Transportasi Berkembang Pesat, Bekasi Diharapkan Fokus Jadi Metropolitan Besar

Baca Juga: Jokowi Disambut Kerumunan Disebut Spontanitas, Saleh Daulay: Tapi Kok Ada Bagi-bagi Suvenir?

Baca Juga: CIA Sebut Putra Mahkota Saudi Dalang Pembunuhan Jamal Khashoggi, Joe Biden Bimbang

Dia menilai cara yang dilakukannya justru membenamkan nilai-nilai demokrasi dan melabrak habis pihak oposisi, yang semakin parah dengan adanya buzzer atau pendengung bayaran.

"Yang menjungkirbalikkan logika, menjungkirbalikkan fakta, dan sangat suka meremehkan pihak oposisi," ujarnya.

Bahkan, diungkapkan Amien Rais, yang lebih penting lagi adalah buzzer itu melakukan kezaliman hukum, kezaliman politik, kezaliman sosial, kezaliman ekonomi, dan yang disayangkan menganggap enteng pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Dikatakannya kalau dia mengira hal itu telah dipertontonkan selama satu periode masa kepemimpinan Jokowi dan saat ini selama satu tahun periode kedua berjalan terjadi pengulangan yang sama.

Baca Juga: Pemkab Bekasi Akan Permudah Warga Urus Dokumen Kependudukan yang Rusak Akibat Banjir, Cek Syaratnya!

Baca Juga: Khawatir Dideportasi dari Malaysia, Ibu Muda Myanmar Pilih Akhiri Hidupnya

Amien Rais menyampaikan kalau dia mengamati rezim Jokowi sudah paham, bahwa media massa mainstream tidak lagi dipercaya oleh sebagian besar rakyat.

Karena rakyat memahami dan meyakini bahwa sesungguhnya media massa mainstream itu seolah-olah hanya corong dari rezim atau corong kekuasaan.

Dilanjutkannya, sehingga pihak Jokowi sadar dengan kelemahan itu dan memutuskan untuk terjun langsung ke media sosial dan caranya dengan membangun buzzer.

"Membangun, membiayai, menyewa namanya itu buzzer nationary, jadi barisan pendengung yang sudah menjual dirinya, yang sudah menggadaikan kehidupannya. Untuk menjadi anjing pengawas bagi rezim penguasa," kata Amien Rais.

Baca Juga: Besok, Kemenpora Akan Lakukan Vaksinasi Covid-19 untuk 820 Atlet, Pelatih, dan Tenaga Pendukung

Dia menuturkan bahwa semakin kuat gonggongan, semakin kuat labrakan, semakin kasar kata-katanya, 

"Jadi mereka semakin kuat gonggongannya, semakin kuat labrakannya, semakin kasar kata-katanya, semakin mengambil istilah, entah dari mana, yang sangat keji, dan lain-lain, maka disebutnya akan semakin tinggi bayaran para buzzer," kritik Amien Rais.

"Ini sesuatu yang amat sangat menyedihkan," ujar Amien Rais.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Amien Rais Official

Tags

Terkini

Terpopuler