Jabatan Politiknya Disebut Pemberian SBY, Marzuki Alie: Sesat Pikir, Kucing pun Bisa Menangis Bombay

27 Februari 2021, 18:04 WIB
Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie. /Instagram.com/@marzukialie

PR BEKASI - Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie kembali angkat bicara terkait sejumlah tuduhan miring yang disematkan padanya setelah dirinya mendapatkan sanksi pemberhentian tetap secara tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat.

Marzuki Alie mengatakan bahwa dia tidak pernah menjelek-jelekkan atau menghina Partai Demokrat.

Marzuki Alie hanya menyayangkan bahwa kini kepengurusan Partai Demokrat dipegang oleh orang-orang yang tidak amanah, dan kerap memfitnah dirinya seenaknya.

Baca Juga: Akui Kedekatan Nissa Sabyan dan Ayus Beda dari Personil Lain, Eks Manajer: Tapi Kan Ada Alasannya

Baca Juga: Vaksinasi Para Tahanan KPK Jadi Polemik, Ali Fikri: Sasaran Utama Tetap Para Pegawai KPK

Baca Juga: Vaksinasi Para Tahanan KPK Terkesan Pilih Kasih, Kriminolog: Bukan Kelompok Prioritas Tapi Didahulukan

"Saya tidak pernah mencerca PD, itu barang mati. Tapi manusia-manusianya yang tidak amanah, arogan, merasa paling berkuasa, memfitnah seenaknya," kata Marzuki Alie, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @marzukialie_MA, Sabtu, 27 Februari 2021.

Marzuki Alie pun menyayangkan sikap Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang membiarkan dirinya difitnah.

"SBY membiarkan, padahal tuntutan sederhana, fitnah kasih sanksi, rupanya memang ditugaskan," ujar Marzuki Alie.

Baca Juga: Syahrini Tampil Beda dengan Riasan ala Geisha, Reino Barack: Aku Mencintaimu Sedalam-dalamnya

Marzuki Alie pun tak terima jika karier politik yang berhasil diraihnya disebut-sebut sebagai pemberian SBY.

Pasalnya, dia sudah berjuang dari nol bersama Partai Demokrat selama 8 tahun. Marzuki Alie bahkan rela meninggalkan jabatannya sebagai Direktur BUMN untuk memajukan Partai Demokrat.

Tak hanya itu, Marzuki Alie juga turut menjadi bagian tim sukses pemenangan SBY saat maju menjadi capres pada 2004 dan 2009 lalu.

Baca Juga: Bantah Nurdin Abdullah Kena OTT KPK, Jubir Gubernur Sulsel: Saat Itu Bapak Sedang Istirahat

"Memang (jabatan) dikasih SBY? Itulah yang namanya sesat pikir. Saya berjuang 8 tahun, sejak PD NOL. Meninggalkan jabatan Direktur BUMN, menjadi Sekjen, menjadi Sekretaris Tim Pemenangan Presiden. Memenangkan PD mencapai 21%, lalu jabatan dikasih? Kucing pun bisa menangis bombay," tutur Marzuki Alie.

Marzuki Alie pun menjelaskan bahwa yang membesarkan nama partai itu adalah kader, bukan malah sebaliknya.

Pasalnya, saat Marzuki Alie pertama kali bergabung, Partai Demokrat belum menjadi apa-apa dan belum sebesar sekarang.

Baca Juga: Apresiasi KPK Atas OTT Gubernur Sulsel, Febri Diansyah: Semoga Tak Terganggu Postingan Pimpinan yang Genit

"Partai yang membesarkan atau kader yang membesarkan, kok jadi sesat pikir. Kami masuk PD baru mau verifikasi KPU, masih nol besar. SBY masuk setelah lolos verifikasi KPU," kata Marzuki Alie.

"Jangan seolah partai oleh satu orang. Ada DPC di Papua, yang lolos verifikasi KPU juga orang yang berjasa," sambungnya.

Terakhir, Marzuki Alie menegaskan bahwa sebelum isu kudeta Partai Demokrat mencuat, dia sudah tidak disibukkan dengan urusan politik, dan lebih fokus menjalankan tugasnya di dunia pendidikan.

Baca Juga: Nama Ihsan Yunus Hilang Dalam Dakwaan Kasus Bansos, Rocky Gerung: Ini Menunjukkan KPK Tidak Profesional

Di antaranya sebagai Rektor Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), founder IGM Academy, dan Ketua Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I).

"Saya sudah kembali ke kampus sebagai Rektor UIGM, fokus mengelola pendidikan founder IGM Academy, dan tugas-tugas kemanusiaan sebagai ketua YP3I. Membangun ekonomi pesantren. Dulu sering difitnah, gak masalah, ini fitnah di ruang publik," kata Marzuki Alie.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler