Pemerintah Ingin Impor Sejuta Ton Beras, Pengamat: Miris! Musim Panen Begini Kok Masih Impor

17 Maret 2021, 13:28 WIB
Budi Waseso, Dirut Bulog mengaku siap menerima hasil impor beras 1 juta ton jika pemerintah menyediakan pangsa pasar penyaluran beras impor. /Perum Bulog/

PR BEKASI - Pengamat Politik Adi Prayitno turut menanggapi rencana pemerintah yang ingin melakukan impor 1 juta ton beras. Ia mengaku merasa miris bila pada akhirnya rencana tersebut dilakukan, mengingat kini petani dalam negeri sedang berada pada musim panen.

Adi Prayitno menilai bila pemerintah saat ini melakukan impor beras, tentu hal tersebut akan memberikan dampah buruk terhadap nasib para petani lokal yang sekarang tengah berada pada masa panen.

"Miris Sekali. Musim panen padi begini, kog masih impor. Petani menjerit," kata Adi Prayitno dalam cuitannya, Selasa, 16 Maret 2021.

Selain itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia tersebut juga merasa heran bahwa pemerintah ingin melakukan impor beras, akan tetapi di waktu yang bersamaan beras impor pada waktu sebelumnya hingga saat ini masih memiliki stok yang sangat banyak.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Mau Jadi Apa Bangsa Ini? Tinggal Tunggu Saja Bangsa Ini Bisa Punah

Baca Juga: Tak Terima Disebut Gunakan UU Parpol Basi, Jhoni Allen: Inilah Jagonya Kader-kader Demokrat AHY yang Penjilat

Baca Juga: Masih Jabat Sekretaris Hanura Kabupaten Bekasi, Agus Nur Hermawan Ditunjuk Jadi Ketua DPC Demokrat Versi KLB

"Beras impor malah numpuk," ucap Adi Prayitno, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan akun Twitter pribadinya @Adiprayitno_20, Rabu, 17 Maret 2021.

Diketahui, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas melaporkan bahwa hingga kini Perum Bulog masih memiliki stok beras impor dari pengadaan tahun 2018.

Selain itu, Buwas juga menyebut bahwa terkait laporan stok beras impor tersebut telah dirinya sampaikan juga ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal tersebut disampaikan Buwas dalam Rapat Dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI.

"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari (stok Bulog) 1,7 juta ton, sekian juta ton beras impor," ucap Buwas, Senin, 15 Maret 2021.

Bukan hanya itu, bahkan Buwas menyebut saat ini kualitas dari beras impor tersebut sudah mengalami penurunan. Buwas menjelaskan beras impor tersebut harus dicampur dengan beras lokal agar dapat kembali layak dipakai.

Baca Juga: Sudah Masuk Jutaan Dosis Vaksin AstraZeneca, Menkes Budi: Kita Baru Tahu Kadalursanya Mei 2021

"Jadi sudah menahun kondisinya, layak pakai tapi harus di-mix dengan beras dari dalam negeri," ujarnya.

Adapun penyebab stok beras impor yang masih banyak tersebut, Buwas menilai hal itu dapat terjadi karena adanya kesalahan dalam melakukan pengadaan impor pada waktu sebelumnya.

"Permasalahannya ada kesalahan saat impor lalu, rata-rata taste-nya pera, nggak sesuai dengan taste masyarakat kita, sehingga jadi permasalahan," ucapnya.

Sebelumnya, polemik ini mencuat ketika Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan impor beras dengan jumlah 1 juta ton.

Airlangga menyebut impor tersebut perlu untuk dilakukan demi menjaga ketersediaan beras di dalam negeri agar harganya dapat tetap terkendali.

Adapun Rincian impor beras 1 juta ton tersebut terdiri dari impor 500 ribu ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan 500 ribu ton sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler