Butuh Penelitian Lebih Lanjut, Pakar Dukung Penundaan Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu Hamil

21 Maret 2021, 18:51 WIB
Vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil masih diperlukan penelitian lebih lanjut. /PIXABAY /

PR BEKASI – Para pakar mendukung upaya Pemerintah Indonesia untuk menunda pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap ibu hamil di Indonesia.

Hal tersebut dikarenakan masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait efek samping vaksinasi terhadap ibu hamil sehingga belum dianjurkan.

Hal tersebut dikatakan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Iris Rengganis di Jakarta, Minggu, 21 Maret 2021.

Dirinya mengatakan hal tersebut setelah merespons laporan studi terbaru dari Israel yang menemukan dampak positif vaksinasi Covid-19 pada ibu hamil.

Baca Juga: Jelaskan Fungsi Komisi Yudisial, Refly Harun: Hakim Harus Dijaga Keluhuran, Martabat, dan Perilakunya

Baca Juga: Ambil Sumpah Jabatan di Atas Al-Qur'an, Presiden Pertama Wanita Tanzania: Saatnya Kubur Perbedaan

Baca Juga: Simak Manfaat dari Terapi Air Dingin Berikut, Meredakan Nyeri hingga Mengurangi Kelelahan Otot

"Ibu hamil jangan dulu deh sekarang, karena kita belum tahu persis kondisinya. Kapan mau diulang vaksinnya, kita masih belum tahu. Efektivitas vaksinnya pun kita masih belum tahu," katanya dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dirinya mengatakan hingga saat ini belum ada penelitian secara menyeluruh terhadap vaksin yang digunakan oleh ibu hamil.

Iris Rengganis mengatakan vaksin yang direkomendasikan Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) untuk diberikan kepada ibu hamil adalah vaksin influenza.

"Itu (vaksin influenza) suatu berita gembira, tapi kan belum tentu dengan vaksin yang lain, termasuk vaksin Covid-19," kata Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi sekaligus Juru Bicara dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu.

"Karena vaksin ini kan masih baru banget, umurnya pendek 12-18 bulan pembuatannya, dari yang biasanya lima tahun sampai 15 tahun," tambah dirinya.

Pemberian vaksin influenza, kata Iris Rengganis, umumnya diberikan kepada ibu hamil di sejumlah negara dengan empat musim.

Hal tersebut disebabkan karakteristik masyarakat di sana merasa lebih takut tertular influenza daripada hal yang lain.

Baca Juga: Piala Menpora 2021 Akan Terapkan Protokol Kesehatan Ketat Selama Pertandingan Berlangsung

"Mereka semua ingin divaksinasi, karena kita bayangkan musim influenza di empat musim itu seperti apa. Mirip-mirip pandemi jadinya menular gitu ya, ibu hamil tertular itu lebih ribet lagi," katanya.

Resiko dari pemberian vaksin influenza bagi ibu hamil di negara tersebut, kata Iris, tentunya menjadi tanggung jawab sendiri, meski ada pengawasan oleh dokter sampai bayinya lahir.

"Itu kan dinamika waktu, vaksinasi influenza semakin banyak yang dipakai ibu hamil tanpa disuruh, tapi sekarang malah jadi rekomendasi," katanya.

"Karena dianggap sudah aman dan sudah banyak yang melakukan vaksinasi influenza di masa kehamilan dan diikuti terus sampai bayi lahir dan ternyata tidak ada cacat," sambungnya.

Diketahui, Pemerintah sendiri melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan bahwa vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil ditunda.

Hal tersebut disebabkan kelompok prioritas yang tengah hamil tidak dapat menerima vaksinasi Covid-19.

Berbanding terbalik dengan ibu hamil, ibu menyusui bisa menerima vaksinasi Covid-19.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler