Lima Instruksi Jokowi Soal Penanganan Bencana di NTT dan NTB, Mulai dari Evakuasi sampai Mitigasi

6 April 2021, 14:29 WIB
Presiden RI, Joko Widodo memberikan 5 arahan soal penanganan bencana di NTT dan NTB. /Setkab

PR BEKASI - Fenomena cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Seroja memberikan dampak buruk bagi sejumlah daerah, khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami dampak paling besar.

Cuaca ekstrem tersebut memicu terjadinya bencana banjir bandang dan longsor di kedua wilayah tersebut, terparah di Flores Timur.

Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Selasa, 6 April 2021, memimpin Rapat Terbatas membahas penanganan bencana di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam rapat yang digelar melalui konferensi video ini, Presiden Jokowi menyampaikan lima arahan.

Baca Juga: Gagal Investasi Saham, Buruh Baja Ini Bunuh Diri Terjun ke Cairan Besi Panas

Baca Juga: Terduga Teroris Bekasi Ingin Bom SPBU agar Habib Rizieq Dibebaskan, Tifatul: Meragukan, Gak Jelas 

Arahan tersebut keluar setelah Presiden meminta kepada jajarannya untuk bergerak cepat dalam penanganan bencana terdampak cuaca ekstrem.

Presiden Jokowi pun sempat disorot karena sikapnya yang dinilai lamban terkait kasus tersebut yang dikaitkan dengan kehadirannya sebagai saksi di pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.

Meski begitu, saatnya kini bangsa Indonesia berfokus dalam penanganan bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah, khususnya di NTT dan NTB. Lima arahan Jokowi ini ditujukan untuk mempercepat penanganan di sana.

Pertama, Jokowi menginstruksikan untuk dilakukan percepatan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban yang belum ditemukan.

“Ini saya minta Kepala BNPB, Kepala Basarnas (BNPP), dibantu dengan Panglima TNI dan Kapolri dengan seluruh jajarannya untuk mengerahkan tambahan personel SAR," ucap Jokowi.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Terjadi di Banyak Tempat, Dinas Sosial Diminta Gerak Cepat Bantu Warga Terdampak

Baca Juga: Eksepsi Habib Rizieq Ditolak, Luqman Hakim: Pak Hakim Harus Siap Dimaki karena Berani Tolak Pembelaan HRS 

"Sehingga dapat menjangkau lebih banyak wilayah terdampak, termasuk wilayah terisolir dan berbagai gugus pulau di NTT, di Pulau Alor, Pulau Pantar, dan pulau-pulau lainnya untuk melancarkan proses evakuasi, pencarian, dan penyelamatan korban,” sambungnya.

Selain itu, Presiden Jokowi juga memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengerahkan alat-alat berat dari berbagai tempat.

“Jika jalur darat masih sulit ditembus, saya juga minta agar dipercepat pembukaan akses melalui laut maupun udara,” ujar Jokowi, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Sekretariat Kabinet RI.

Kedua, Presiden Jokowi meminta jajaran terkait untuk memastikan hadirnya pelayanan kesehatan dan pertolongan medis yang dibutuhkan oleh para korban.
Oleh karena itu, Presiden menginstruksikan Menteri Kesehatan untuk mengerahkan tim bantuan medis secepatnya sampai di lokasi.

Baca Juga: Minta Pemerintah Revisi Larangan Mudik, dr. Tirta: Bukber Boleh, Wisata dibuka, Harusnya Mudik Tidak Dilarang 

“Saya minta Menteri Kesehatan juga untuk memperbanyak tempat-tempat pelayanan kesehatan di lapangan, juga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani para korban, serta memastikan ketersediaan tenaga medis dan obat-obatannya,” ujarnya.

Ketiga, jajaran terkait diminta untuk segera menangani dan memenuhi kebutuhan bagi para pengungsi, mulai dari logistik hingga sanitasi.

Presiden menyampaikan saat ini pemerintah telah mengirimkan bantuan ke NTT dan NTB tetapi karena cuaca yang sangat ekstrem, bantuan tersebut belum dapat sepenuhnya menjangkau ke lokasi terdampak.

“Saya minta BNPB dan pemerintah daerah segera mendata titik-titik pengungsian memastikan logistiknya, tendanya, dan dapur lapangannya untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Juga kebutuhan untuk bayi dan anak-anak, terutama air bersih dan MCK-nya,” ucap Jokowi

Keempat, Presiden menginstruksikan percepatan perbaikan infrastruktur penunjang yang rusak akibat bencana cuaca ekstrem.

Baca Juga: Banyak Kasus HAM Masa Lalu yang 'Coreng Bangsa', Anggota DPR Minta Komnas HAM Cari Alternatif Penyelesaian 

Baca Juga: Dinilai Lindungi dan Untungkan Petani, Pemerintah Kabupaten Bekasi Ajak Masyarakat Asuransikan Sawah

“Ini Pak Menteri PUPR lagi, untuk mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, saya melihat ada beberapa jembatan yang roboh, akses jalan juga," minta Jokowi.

"Segera pulihkan jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan internet, juga distribusi logistik dan BBM sehingga ini bantuan dapat segera tersalurkan ke masyarakat yang menjadi korban bencana,” ungkapnya.

Kelima, Jokowi meminta kepada jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana ekstrem yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia.

“Saya minta untuk BMKG menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini," kata Jokowi.

Jokowi pun meminta kepada BMKG agar informasi dan peringatan cuaca ekstrem sampai kepada Kepala Daerah dan masyarakat.

"Mereka harus tahu semuanya sehingga masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” ujar Presiden Jokowi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler