Soal Reshuffle Kabinet, Teddy Gusnaidi: Hak Prerogatif Presiden, Gak Perlu Didorong-dorong Kayak Orang Kebelet

14 April 2021, 15:11 WIB
Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi tegaskan bahwa reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden, sehingga tidak perlu didorong-dorong seperti orang kebelet. /Tangkapan layar YouTube.com/Indonesia Lawyers Club/

PR BEKASI - Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi memberikan tanggapan terkait merebaknya isu reshuffle kabinet yang dikabarkan akan terjadi dalam waktu dekat.

Teddy Gusnaidi menilai, adanya reshuffle kabinet bukan hal yang aneh, karena ada peleburan dua kementerian, sehingga perlu adanya reshuffle kabinet.

"Karena ada peleburan dua kementerian, tentu harus reshuffle kabinet," kata Teddy Gusnaidi, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @TeddyGusnaidi, Rabu, 14 April 2021.

Baca Juga: Ceritakan Momen Saat TP3 Laskar FPI Bertemu Jokowi, Hehamahua: Kami Datang Seperti Musa Datang ke Firaun

Sementara itu, terkait isu bahwa adanya reshuffle kabinet di kementerian lain, Teddy Gusnaidi menilai bahwa itu adalah hak prerogatif presiden, sehingga tidak perlu adanya dorongan dari pihak lain.

"Tapi untuk reshuffle kabinet yang lain, itu adalah hak prerogatif Presiden. Gak perlu didorong-dorong kayak orang kebelet," kata Teddy Gusnaidi.

Seperti diketahui, Rapat Paripurna pada Jumat, 9 April 2021 telah menyetujui Surat Presiden Nomor R-14/Pre/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian yang telah terlebih dahulu dibahas dalam Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah DPR pada 8 April 2021.

Baca Juga: Bayangkan HRS dan SBY Jadi Tamu Jokowi Saat Lebaran, Haikal Hassan: Para Provokator Pasti Akan Gigit Jari

Salah satu hasilnya adalah menyepakati penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Nantinya, kedua kementerian tersebut akan berganti nama menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset Teknologi. Selain itu, disepakati juga pembentukan Kementerian Investasi.

Sementara itu, Ketua Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer mengusulkan lima nama menteri yang dinilai pantas untuk direshuffle oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran tidak memiliki kinerja yang cukup baik.

Baca Juga: Bayangkan HRS dan SBY Jadi Tamu Jokowi Saat Lebaran, Haikal Hassan: Para Provokator Pasti Akan Gigit Jari

Immanuel Ebbenezer mengatakan, kelima menteri tersebut adalah, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri Kominfo Johnny G Plate.

Hal itu disampaikan Immanuel Ebenezer saat menjadi narasumber di acara "Apa Kabar Indonesia" bertajuk "Jokowi Bongkar Menteri Lagi?" pada Rabu, 14 April 2021.

"Kelima nama ini, menurut kita, duduk di kementerian tapi tidak memiliki kinerja yang cukup baik," kata Immanuel Ebenezer.

Baca Juga: Soal Sertifikasi Penceramah, Fadli Zon: Jangan Sampai Jadi Alat Sensor Bagi Mereka yang Kritis

"Kita mengkritisi berkali-kali dan memberi masukan agar orang-orang yang tidak memiliki visi dan misi yang sama dengan presiden, lebih baik keluar," sambungnya.

Namun, Immanuel Ebenezer juga menegaskan bahwa pihaknya hanya sekadar memberikan masukan pada Jokowi sebagai pihak yang bisa memberikan penilaian secara objektif, karena bagaimana pun reshuffle kabinet tetap hak prerogatif presiden.***

Editor: Rika Fitrisa

Tags

Terkini

Terpopuler