Ribuan Lalat Serbu Rumah Warga di Batam: Kalau Makan Tak Nyalakan Kipas Angin, Pasti Diserbu

26 Mei 2021, 15:32 WIB
Tangkapan layar warga yang menunjukkan ribuan lalat mengerubungi jabakan lalat yang dipasang warga Batam, Kepulauan Riau. /ANTARA/

PR BEKASI - Serbuan lalat yang mengerubungi rumah warga dikeluhkan warga Pulau Rempang, Kecamatan Pulau Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Serbuan lalat itu dinilai masyarakat sangat menggangu aktivitas dan kegiatan sehari-hari warga di sana.

Salah seorang warga bernama Riki mengatakan bahwa jumlah lalat yang menyerbu rumah warga bisa mencapai ribuan ekor.

"Sampai sekrang lalat menyerbu ke seluruh rumah, jumlahnya bisa ribuan ekor," katanya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antara pada Rabu, 26 Mei 2021.

Baca Juga: Tak Mau Oplet Si Doel Ditukar Roll Royce, Rano Karno: Tahi Lalat Dijual Masih Laku

Riki mengaku bahwa serbuan lalat tersebut sangat menggangu karena mengerubung dan masuk rumah warga.

Warga Pulau Rempang Kecamatan Galang itu mengatakan, warga kesulitan ketika makan karena lalat langsung hinggap di piring.

Ikan asin yang dijemur warga juga tak luput dari serbuan ribuan lalat tersebut.

"Untung ada listrik, kalau makan harus nyalakan kipas angin, kalau tidak diserbu. Cepat sekali," tuturnya.

Sebenarnya, warga sudah mengeluhkan kehadiran lalat sejak hari terakhir Ramadhan 1442 H. Namun, dalam sepekan terakhir jumlahnya bertambah banyak.

Baca Juga: Restoran Mewah di Thailand Pasang Jebakan Lalat Mati untuk Usir Lalat Hidup

Menurut dia, sejumlah warga sudah mengeluhkan sakit perut, akibat serbuan lalat yang hinggap di makanan.

"Tapi enggak tahu jumlahnya," ucapnya.

Warga Kecamatan Galang lainnya, Jaka Alamsyah juga mengeluhkan serbuan lalat yang masuk pemukiman warga.

"Banyak sekali. Apalagi ketika hendak masak, mau menggoreng," kata warga Kelurahan Sembulang itu.

Demi menghindari serbuan lalat, warga terpaksa menutup rumah rapat-rapat. Hanya kamar yang dilengkapi tirai magnet yang terbebas dari lalat.

Baca Juga: Dipenuhi Lalat, Kecoak, dan Tikus Pabrik Bakso Ikan dan Babi di Malaysia Ditutup

Ia mengatakan warga sudah mencoba banyak cara untuk mengurangi serbuan lalat namun sia-sia.

"Kami pakai jebakan kertas yang dilem. Itu selalu penuh, bisa ganti-ganti kertas sampai enam kali, penuh terus," kata dia.

Warga juga mencoba menyemprotnya dengan cairan. Namun sampai habis berbotol-botol pun tidak mengurangi lalat yang mengerubung.

Menurut dia, lalat itu berasal dari kandang ayam yang berjarak sekitar enam km dari kediamannya di Sembulang.

Baca Juga: Diserang Hama Secara Masif, Para Petani di Sumba NTT Terancam Gagal Panen

"Dari dulu begitu, setiap panen ayam, lalat ke rumah warga," tuturnya.

Setelah menderita karena serbuan lalat beberapa pekan, kata dia, warga memberanikan diri melapor ke RT/RW untuk protes ke pemilik kandang ayam.

Mereka menawarkan untuk menyemprot cairan yang dianggap bisa membunuh lalat ke rumah-rumah warga.

"Warga ada yang menolak karena khawatir efek pada makanan, karena itu ada racunnya," kata dia.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan menangani serbuan lalat ke pemukiman warga tersebut.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler