PR BEKASI - Aktivis Sosial Kemasyarakatan Lieus Sungkharisma mengaku kaget saat mendengar pernyataan Megawati Soekarnoputri soal Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Lieus Sungkharisma tak menyangka Megawati Soekarnoputri mengaku sedih dan sering menangis lantaran melihat Jokowi semakin kurus karena memikirkan rakyat.
Pasalnya, Lieus Sungkharisma menilai, Jokowi memang sudah kurus dari dulu, bahkan sejak menjadi Wali Kota Solo, bukan karena sekarang jadi Presiden RI.
"Tiba-tiba saya dikagetkan, Ibu Megawati kan bilang, 'Kasihan Pak Jokowi kurus, mikirin rakyat'. Seingat saya, saya dukung Pak Jokowi sejak jadi Wali Kota Solo (memang sudah kurus)," kata Lieus Sungkharisma, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Fadli Zon Official, Minggu, 29 Agustus 2021.
Lieus Sungkharisma lantas menuturkan bahwa dia lah yang pertama kali berharap Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, karena kagum dengan kepemimpinannya saat menjadi Wali Kota Solo.
"Saya berani ngomong, mungkin saya yang pertama loh, 28 Juni 2011, 'Andai Jokowi Gubernur DKI'," ujar Lieus Sungkharisma.
"Kenapa saya minta dia jadi gubernur? Karena tertarik, beliau mau gusur pedagang, dia undang makan sampai 50 kali lebih. Kita jatuh hati kan, kalau saja orang seperti ini jadi Gubernur Jakarta," tuturnya.
Lieus Sungkharisma lantas menceritakan tentang gaya kepemimpinan Mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke), yang mungkin tak akan menyusahkan rakyat, jika saat itu memimpin seperti Jokowi.
"Parkir Gajah Mada yang buruk, yang Foke bikin larangan parkir 24 jam. Pasti gak bikin susah tukang parkir, pedagang kaki lima, dan pemilik toko, karena diajak dialog," kata Lieus Sungkharisma.
"Ini enggak, Foke ujug-ujug larangan parkir. Itu yang menyebabkan saya mau Jokowi. Di situ saya lawan Foke, 2012 kita langsung dukung Jokowi," sambungnya.
Namun, Lieus Sungkharisma mengaku kecewa pada Jokowi, karena gaya kepemimpinannya sekarang sudah sangat berubah dan tak sebagus saat menjadi Wali Kota Solo.
Menurut Lieus Sungkharisma, saat menjadi presiden, Jokowi sangat menutup pintu dialog untuk pihak-pihak yang berbeda pandangan politik atau oposisi.
"Tapi sekarang hilang itu barang, kebiasaan Pak Jokowi yang katanya demen dialog. Sejak jadi presiden itu, gubernur masih oke, kita masih gampang ketemu, kongkow," kata Lieus Sungkharisma.
Baca Juga: Megawati Minta Jokowi Tetap Tegar Hadapi Covid-19: Jalur Kita Sudah Betul, Saya Dukung Bapak
"Tapi jadi presiden, itu pintu Istana ditutup buat yang beda pandang, buat oposisi itu gak ada. Tapi yang diundang influencer-influencer dia, artis-artis yang dukung dia," sambungnya.
Lieus Sungkharisma pun menilai, apa yang dilakukan Jokowi itu sangat tidak sehat, karena tugas presiden itu harus mengayomi semua rakyatnya, tanpa terkecuali.
"Menurut saya, itu gak sehat. Presiden itu harus mengayomi semua. Selesai Pilpres, dia jadi presiden, dia harus mengayomi semua. Dia harus mendengar dan mencari jalan, itu yang saya mau," tutur Lieus Sungkharisma.
Oleh karena itu, Lieus Sungkharisma menilai pernyataan Megawati Soekarnoputri tidak benar adanya, karena memang Jokowi sudah kurus dari dulu dan susah gemuk.
"Makanya ketika Ibu Mega ngomong, 'Jokowi sampai kurus mikirin negara'. Saya pikir enggak, memang dari dulu beliau kurus. Kita jadi saksi, dia susah gemuk," ujarnya.
"Makan enak juga susah gemuk, karena memang kebiasaan metabolismenya. Kalau kita banyak ketawa, hati senang, lepas, jadi cepat gemuknya," kata Lieus Sungkharisma.***