Jokowi Bangun Smelter Freeport di Gresik Serap 40 Ribu Pekerja, Natalius Pigai: Papua Dapat Apa?

13 Oktober 2021, 20:06 WIB
atalius Pigai tanggapi pembangunan smelter Freeport di Papua. /Antara

PR BEKASI - Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai memberikan komentar terkait pembangunan smelter Freeport di Gresik.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menyaksikan groundbreaking pembangunan smelter tembaga PT Freeport di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Kedatangan Jokowi ke smelter Freeport di Gresik ini diketahui pada hari Selasa, 12 Oktober 2021 kemarin.

Baca Juga: Haris Azhar Dituding Minta Saham Freeport ke Luhut, Refly Harun: Saya Langsung Gak Percaya

Menurut Jokowi, smelter ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga menjadi 600 ribu ton katoda tembaga per tahun.

Selain itu, pembangunan smelter Freeport di Gresik ini diketahui telah menyerap 40.000 tenaga kerja.

Terkait hal tersebut, Natalius Pigai menilai pembangunan smelter Freeport di Gresik tidak adil bagi rakyat Papua.

Baca Juga: Tak Ingin Muncul 'Freeport' Baru, Amien Rais: Semoga Jokowi Cs Tidak Tuli, Bisu, dan Buta

Argumentasi tersebut disampaikan Natalius Pigai dalam akun Twitter-nya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 13 Oktober 2021.

"Ini tidak adil bagi Papua. Papua dapat apa?" ujarnya.

Natalius Pigai mengatakan, semua yang buruk akan ketahuan dalam konteks pembangunan smelter Freeport di Gresik.

"Semua yang baik akan terlihat, yang buruk juga akan ketahuan," ucapnya.

Baca Juga: Putra Asli Papua Resmi Jadi Direktur Freeport, Erick Thohir Ungkap Alasan Memilih Claus Wamafma

Pada penutupnya, Natalius Pigai menegaskan bahwa argumentasinya tersebut dilontarkan dalam rangka membela keadilan.

"Saya bukan orang jahat. Saya pembela kemanusiaan dan keadilan!" katanya.

Untuk informasi tambahan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan investasi yang dibutuhkan untuk smelter baru ini mencapai Rp42 triliun.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Polemik Natalius Pigai Dituduh Rasis hingga Jakarta di Tangan Anies Diprediksi Jadi Suriah

Smelter ini akan mengolah dan memurnikan tembaga yang akan menghasilkan produk katoda tembaga.

Selain tembaga, smelter ini memiliki fasilitas pemurnian logam berharga yang menghasilkan produk berupa emas, perak, dan logam mulia lain.

Erick Thohir mengatakan, smelter ini diproyeksikan bakal memproduksi emas rata-rata 35 ton per tahun dengan transaksi yang dihasilkan sebesar Rp30 triliun per tahun.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler