Bertambah Jadi 19, Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia yang Tertinggi di Asia Tenggara

19 Maret 2020, 09:01 WIB
JURU Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona Achmad Yurianto (kiri) dan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo (kanan) dalam jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Selasa , 17 Maret 2020.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Lonjakan tajam terjadi di hari ke-16 penemuan kasus positif virus corona di Indonesia.

Angka pasien positif terinfeksi dan kematian akibat virus corona menjadi catatan penting di Asia Tenggara.

Hingga Rabu 18 Maret 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 55 orang. Sehingga total pasien keseluruhan ada 227 pasien. Angka ini menempatkan Indonesia terinfeksi terbanyak setelah Malaysia dan Singapura.

Sementara penambahan drastis sebesar 12 kasus kematian juga menjadi catatan tertinggi di Asia Tenggara. Total 19 pasien dinyatakan meninggal akibat infeksi Covid-19. Menyalip Filipina yang menjadi negara kedua setelah Tiongkok yang melaporkan kasus kematian

Baca Juga: Avigan, Antivirus Jepang yang Diakui Tiongkok Efektif Obati Pasien Corona 

Jubir Pemerintah untuk Covid-19 dr. Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus positif Covid-19 tersebut tersebar di 9 provinsi di Indonesia.

Provinsi tersebut yaitu Banten 4 kasus, Yogyakarta 1 kasus, Jakarta 30 kasus, Jawa Barat 12 kasus, Jawa Tengah 2 kasus, Sumatera Utara 1 kasus, Lampung 1 kasus, Riau 1 kasus, dan Kalimantan Timur 1 kasus. Selain itu ada 2 kasus positif yang ditemukan dari hasil penyelidikan epidemiologi.

“Sehingga pada 17 hingga 18 Maret ada penambahan kasus sebanyak 55 kasus positif. Total keseluruhan 227 kasus positif,” katanya pada Konferensi Pers di Gedung BNPB, Rabu 18 Maret 2020 sore.

Namun demikian, jumlah pasien positif Covid-19 yang sembuh dan bisa pulang pun bertambah jadi 11 orang.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bekasi Hari Ini, Kamis 19 Maret 2020 

Yurianto merinci 11 orang tersebut merupakan 1 orang dari Banten, 9 orang dari Jakarta, dan 1 orang dari Jawa Barat.

Terkait kasus pasien Covid-19 yang meninggal, dia mengatakan terdapat permasalahan dalam pendataan. Setelah dilakukan pengecekan kembali ditemukan ada beberapa rumah sakit yang belum melaporkan kasus kematian pasien Covid-19.

“Setelah kami lakukan ricek tadi pagi dan kemudian kami koordinasi dengan seluruh RS di seluruh Indonesia yang merawat kasus ini, maka ternyata beberapa RS belum melaporkan kasus kematian sejak tanggal 12 Maret sampai tanggal 17 Maret,” ujar dia.

Akumulatif kasus meninggal sampai tanggal 18 Maret ada 19 orang dengan rincian 1 di Bali, 1 di Banten, 12 di Jakarta, 1 di Jawa Barat, 2 di Jawa Tengah, 1 di jawa Timur, dan 1 di Sumatera Utara.

Baca Juga: Para Ilmuwan Ungkap Bagaimana Tubuh Melawan Balik Terhadap Infeksi Virus Corona 

“Simpulan yang kami sampaikan untuk posisi saat ini jumlah akumulatif kasus positif Covid-19 ada 227, penderita sembuh dan boleh pulang 11, meninggal 19. Ini data terakhir yang kami miliki dan besok akan kita update lagi,” katanya sebagaimana dilansir dari laporan Kemenkes.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya oleh Pikiranrakyat.Depok.com, kabar terbaru terdapat dua pasien dikabarkan telah meninggal dunia akibat virus corona.

Kabar tersebut disampaikan langsung Wiku Adisasmito yang merupakan Tim Pakar Gugus Percepatan Penanganan COVID-19, di Kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta pada Rabu 18 Maret 2020.

"Informasi terbaru kini 2 orang dinyatakan meninggal, yang mana saat ini total korban meninggal di Indonesia menjadi 7 orang," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Darurat Virus Corona, Argentina Penjarakan Warga yang Keluar di Masa Karantina 

Wiku Adisasmito mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tidak panik namun tingkatkan kewaspadaan dalam menghadapi wabah yang diduga berasal dari salah satu pasar di Kota Wuhan, Tiongkok tersebut.

Lebih lanjut, Wiku meminta masyarakat untuk melakukan self-isolated dan social distance dengan cara membatasi kontak langsung dengan orang lain.

Dengan cara seperti itu, penyebaran virus corona di Indonesia bisa terkendali.

"Yang penting berjarak sosial sehingga kita bisa mengurangi penularannya," ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler