Jelang Idul Adha 2022 Pemkab Bantul Syaratkan SKKH untuk Hewan Ternak dari Luar

19 Juni 2022, 20:14 WIB
Ilustrasi hewan ternak untuk kurban. /Pixabay/Alexas_Fotos

PR BEKASI – Ibadah kurban saat Idul Adha merupakan salah satu ibadah besar bagi umat muslim dunia, terutama di Indonesia.

Saat perayaan Idul Adha, biasanya umat muslim melakukan penyembelihan hewan ternak sesuai dengan syarat dan aturan yang sudah ditentukan.

Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mensyaratkan adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk hewan ternak yang datang dari luar daerah.

Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) serta penyakit menular lainnya.

Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Overthinking: Self Love dan Self Reward Itu Penting!

Abdul Halim Muslih, Bupati Bantul mengatakan kalau hewan ternak belum diketahui kondisi kesehatan yang tidak dibuktikan dengan SKKH yang dikeluarkan oleh dokter hewan dimana ternak itu berasal, maka tidak diperbolehkan untuk memasuki kabupaten ini.

“Ternak dari luar, kita mensyaratkan adanya SKKH sehingga kalau memang ternak itu benar-benar sehat boleh masuk,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Yogyakarta, Minggu.

“Apalagi kalau tidak sehat jangan masuk, nanti dikhawatirkan menulari ternak yang lain di Bantul, jadi harus ada yang namanya SKKH,” ucapnya dilansir dari Antara.

Mendatangkan hewan dari luar terutama sapi sangat diperlukan, apalagi umat Islam akan menghadapi Hari Raya Idul Adha yang kebutuhannya besar.

Baca Juga: Indonesia Sabet Dua Gelar, Simak Daftar Pemenang Turnamen Yonex Bonn International 2022

Sehingga butuh pasokan dari luar Bantul untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban, dengan syarat hewan kurban dari luar tersebut sudah memiliki SKKH.

Kebutuhan hewan kurban setiap Idul Adha sekitar 7.000 ekor, di Bantul ada hampir 2.000 masjid yang semuanya membutuhkan ternak sapi untuk disembelih.

Maka dari itu, Bupati Bantul mengatakan setiap masjid serta tempat pemotongan hewan kurban masing-masing membutuhkan antara tiga sampai empat ekor untuk memenuhi kebutuhan sekitar 7.000 ekor.

Baca Juga: Kisah Perjuangan Hidup Aditya, Kapten Timnas Garuda Indonesia INAF

“Kalau jumlah populasi sapi di Bantul sekitar 72 ribuan, akan tetapi yang siap potong itu tidak banyak, dan di Bantul ada 34 tukang potong hewan yang setiap harinya melakukan pemotongan,” kata Abdul.

Menjelang Idul Adha atau pemotongan hewan kurban, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo menegaskan pihaknya melibatkan para dokter yang ada di seluruh Puskeswan tingkat kecamatan Bantul, guna mencegah adanya PMK pada hewan ternak.

Joko juga mengatakan kalau sapi di Bantul itu banyak yang berasal dari luar, serta perbatasan Bantul tidak ada pos lalu lintas pemeriksaan hewan ternak.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler