Salah Panggil Pak Menteri Saat Kunjungan di Bali, Wishnutama 'Ngambek' Sebut 'Menteri yang Tertukar'

18 Juni 2020, 11:13 WIB
MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama berkunjung ke kawasan pariwisata di Provinsi Bali.* /Kemenparekraf/

PR BEKASI – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama melakukan kunjungan untuk mengecek kesiapan Pemerintah Provinsi Bali dalam menarik kembali kepercayaan publik di industri pariwisata.

Namun terdapat salah satu kejadian unik saat seorang pelaku usaha ekonomi kreatif salah memanggil 'Pak Menteri' ketika menjamu rombongan Wishnutama di Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Kejadian tersebut disebut Wishnutama Kusubandio sebagai insiden “Menteri yang Tertukar”.

Baca Juga: WHO Puji Inggris Usai Berhasil Gunakan Dexamethasone untuk Obati Pasien Covid-19 

Saat mengunjungi Desa Guwang, seorang pelaku usaha ekonomi kreatif yang akrab disapa Bli Kodo Guang salah menyasar sebutan ‘Pak Menteri’ yang justru dipanggilnya kepada Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M Mansoer.

Setelah Abdulbar mengarahkan sebutan ‘Pak Menteri’ kepada Wishnutama, barulah Kodo Guang menyadari ia salah sasaran saat itu.

Namun dengan sikap santainya Wishnutama nampak tersenyum dan mengajak Kodo Guang berbincang tentang kondisi usahanya yang terpaksa tutup karena terdampak pandemi.

Menurut Wishnutama, Bali telah siap mengimplementasikan sejumlah protokol kesehatan di kawasan wisatanya.

Baca Juga: Hubungan Kian Memanas, Menteri Unifikasi Korsel Mengundurkan Diri 

Overall penyebaran Covid-19 di Bali ini relatif lebih rendah dibanding di tempat lain. Tapi sekali lagi yang perlu kita bangun di Bali adalah kepercayaan publik, kepercayaan dari wisatawan domestik maupun internasional. Itu yang perlu kita bangun karena bisnis pariwisata adalah bisnis kepercayaan,” tuturnya dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Kemenparekraf.

Dalam kunjungan tersebut, Wishnutama didampingi oleh Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan sederet pemangku jabatan di Provinsi Bali.

I Wayan Koster menyebut pihaknya telah mempersiapkan tiga tahap untuk mengimplementasikan protokol kesehatan menyusul penerapan tatanan normal baru yang mulai diterapkan di sejumlah wilayah di Indonesia.

Tahap pertama yakni mengoperasikan kembali beberapa sektor mulai 9 Juli 2020, terkecuali sektor pendidikan dan pariwisata.

Baca Juga: Masih Dibayangi Sentimen Negatif, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi 

“Kami berencana kalau situasinya kondusif itu 9 Juli kami akan membuka untuk pergerakan di Bali dalam beberapa sektor kecuali pendidikan dan pariwisata,” tuturnya.

Kemudian tahap kedua akan dimulai pada Agustus 2020 jika tahap pertama dinilai berhasil yakni dengan dibukanya industri pariwisata bagi para pengunjung domestik.

Jika kembali dinilai berhasil setelah melalui tahap evaluasi seluruh pihak yang terlibat, maka Bali akan masuk ke tahap ketiga yakni membuka destinasi wisata bagi para pengunjung mancanegara di bulan September 2020 mendatang.

Baca Juga: Masa Libur Sekolah, Netflix dan Kemdikbud Tayangkan Film Dokumenter di TVRI Mulai Sabtu 20 Juni 2020

Meski begitu, I Wayan Koster menegaskan rencana tersebut masih berupa persiapan bukan jadwal pelaksanaan.

Ia mengatakan, “Jadi atau tidak, tergantung dari perkembangan situasi dan dinamika Covid-19 khususnya perkembangan transmisi lokal di Bali".***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler