Kasus Positif Kini 10.298, Pemprov Jatim Akui Sempat Kehabisan Dana dan Minta Tambahan Rp 10 Miliar

24 Juni 2020, 20:57 WIB
ILUSTRASI pemeriksaan infeksi virus corona dengan metode rapid test.* /Humas Pemprov Jawa Timur/

PR BEKASI – Beberapa minggu terakhir, Jawa Timur terus menjadi sorotan publik dengan bertambahnya jumlah kasus positif, ODP, PDP, dan OTG hanya dalam hitungan hari selama gugus tugas dan pemerintah setempat menggelar pemeriksaan masif di sejumlah titik.

Dalam kasus harian terbaru Rabu, 24 Juni 2020, kasus positif covid-19 telah mencapai 10.298 dan hanya berselisih 157 kasus dengan DKI Jakarta, 10.404 kasus.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen Doni Monardo mengungkapkan bahwa pihaknya juga sempat mengalami sejumlah kesulitan untuk menanggulangi penyebaran virus corona yang terus meluas dan kian tak terkendali di Jawa Timur.

Baca Juga: Terkena Dampak Covid-19, Kolam Renang yang Baru Direnovasi Diubah Jadi Tempat Ternak Ikan Lele 

Doni Monardo mengaku saat itu berbagai jenis bantuan yang dikirim oleh pemerintah pusat ke sejumlah daerah habis sehingga membuat gugus tugas kewalahan untuk bisa segera memfokuskan penanganan di Jawa Timur.

Di sisi lain, kondisi tambah rumit dengan laporan pemerintah daerah yang telah kehabisan dana serta meningkatnya jumlah kasus positif secara beriringan.

“Ada beberapa provinsi yang mengalami peningkatan seperti Jawa Timur, ini tidak mungkin tidak kita bantu. Gubernur Jawa Timur menghubungi saya itu pada tanggal yang bertepatan dengan malam takbiran, jam 23.30 WIB. Dia mengatakan, anggaran pemerintah provinsi untuk operasional rumah sakit darurat sudah tidak ada lagi,” tutur Doni Monardo dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari RRI.

Baca Juga: Terlibat Komplotan Penculikan Warga Tiongkok, Seorang WNI Ditangkap Pihak Kepolisian Filipina 

Doni Monardo juga mengatakan, “Kalau sudah resmi pemerintah daerah mengajukan usulan dan kita tidak bisa memberikan bantuan, ini pasti akan kewalahan. Jangan sampai mereka tidak punya.”

Pernyataan tersebut diungkapkannya saat menghadiri rapat bersama Komisi VIII DPR RI pada Selasa 23 Juni 2020.

Bukan jumlah anggaran yang sedikit, Doni Monardo menyebut saat itu Jawa Timur membutuhkan dana sebanyak Rp 10 miliar.

Namun Doni Monardo mengaku bersyukur karena keesokan harinya anggaran tersebut bisa turun.

Baca Juga: Lewati Jalan Kunti dengan Kecepatan Penuh, Influencer Muda Rusia Tewas Terbentur Jalanan di Bali. 

“Lebaran pertama dana Rp 10 miliar cair. Rasanya sulit dipercaya ketika bank bisa transfer dana Rp 10 miliar pada hari lebaran, hari pertama. Di sini lah bagaimana BNPB harus bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan daerah,” tuturnya.

Doni Monardo menyatakan BNPB berkomitmen untuk membantu seluruh daerah terutama memberi perhatian lebih kepada daerah yang mengalami peningkatan kasus yang banyak hanya dalam kurun waktu yang pendek.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler