Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Cetak Rekor, Rumah Sakit Rujukan Kewalahan Terima Pasien Baru

30 Agustus 2020, 08:16 WIB
Kepala Dinkes DKI Jakarta, Widyastuti. /Livia Kristianti/Antara/Livia Kristianti

PR BEKASI - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti mengemukakan telah terjadi peningkatan jumlah pasien di rumah sakit rujukan Corona (COVID-19) di ibu kota.

"Kami selalu memantau kapasitas pemanfaatan tempat tidur (di RS rujukan), memang kondisi saat ini lebih meningkat dibandingkan bulan lalu," kata Widyastuti saat dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu, 29 Agustus 2020.

Widyastuti mengatakan dari 67 rumah sakit rujukan COVID-19, sebagian besar tempat tidur di ruang isolasi maupun di kamar ICU sudah terisi.

Baca Juga: Sambut Hari Jadi ke-70 Kabupaten Bekasi, Karang Taruna Gelar Aksi Donor Darah 

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs berita Antara, bahkan persentase keterisiannya sudah hampir menyentuh 70 persen.

" Kapasitas rumah sakit sekarang naik hampir 70 persen," ujarnya.

Untuk mengatasi hal ini, Widyastuti sedang berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur dan infrastrukturnya di rumah sakit rujukan COVID-19, termasuk sumber daya manusianya.

"Kami juga harus meningkatkan SDM dengan merekrut SDM yang profesional untuk membantu layanan kami," kata dia.

Baca Juga: Desa Wisata Cibuntu Kuningan, Bangkit dari Kerusakan hingga Raih Predikat Terbaik di ASEAN 

Pertambahan kasus positif pada Sabtu, 29 Agustus 2020 sebanyak 888 kasus atau mencetak rekor baru dengan jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 7.226 orang yang masih dirawat dan isolasi.

Sedangkan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai Sabtu sebanyak 38.166 kasus. Dari jumlah tersebut, 29.768 orang dinyatakan telah sembuh.

Tingkat kesembuhan COVID-19 di DKI Jakarta adalah sebanyak 78 persen.

Sebanyak 1.172 orang meninggal dunia serta tingkat kematian 3,1 persen jika dibanding total kasus.

Baca Juga: Shinzo Abe Mundur, Pria Ini Digadang-gadang Jadi Kandidat Terkuat Penggantinya

Widyastuti juga mengingatkan masyarakat bahwa terpapar COVID-19 bukanlah hal yang memalukan dan tak perlu menjadi stigma negatif karena semua orang bisa terpapar penyakit akibat Virus Corona jenis baru ini.

"Ini bukan penyakit memalukan, bukan akibat gaya hidup yang salah. Ini bisa menyerang siapa saja, meskipun protokolnya sudah kuat tapi saat kita interaksi dengan sekeliling kita yang tidak jaga jarak, bisa membuat jadi berisiko," kata Widyastuti.

Dengan kasus positif COVID-19 di Ibukota terus bertambah, kondisi di Jakarta menurut Widyastuti masih belum aman.

Baca Juga: Rayakan 25 Tahun Berkarya, Melly Goeslaw dan Anto Hoed Luncurkan 'Argentium' 

Masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M yakni menggunakan masker, menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.

"Kita belum aman, kita harus mulai mengendalikan dengan cara itu dan ini seperti penyakit infeksi yang bisa sembuh, angka kesembuhan 70 persen. Artinya ayo kita bersama-sama untuk ikut memotivasi, memberikan rasa aman bahwa COVID-19 bisa sembuh," kata Widyastuti.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler