Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber Disebut Gangguan Jiwa, DPR: Jangan Terkecoh, Polisi!

14 September 2020, 20:13 WIB
Ulama Syekh Ali Jaber. /YouTube

PR BEKASI - Ulama Syekh Ali Jaber ditusuk orang tidak dikenal saat mengisi pengajian di Masjid Fallahudin, Lampung Sukajawa, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung pada Minggu 13 September 2020.

Peristiwa berawal saat Syekh Ali Jaber meminta seorang anak untuk maju ke atas panggung.

"Acara baru awal, saya panggil anak 9 tahun untuk tes bacaannya karena itu acara wisuda hafalan Al Quran, ketika selesai keluarga minta foto. Saat itu, ada seseorang pemuda lari ke atas panggung," kata Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Sektor Penerbangan Tergerus Covid-19, Inaca: Sebabkan Pertumbuhan Ekonomi Turun hingga 10 Persen

Karena kejadian tersebut, Syekh Ali Jaber mengalami luka tusuk di bagian bahu kanan dan dirawat di Puskesmas Gedong Air.

Tapi dirinya mengaku beruntung karena sempat menangkis tusukan tersebut sehingga hanya terkena tangan saja.

"Alhamdulillah, saya sempat melihat, kalau tidak mungkin tusukan bisa kena leher atau dada saya," ujar Syekh Ali Jaber.

Pelaku penusukan tersebut berinisial AA (24) dan telah berhasil diamankan oleh polisi.

Dalam proses penyelidikan, orang tua pelaku mengaku bahwa sang anak mengalami gangguan jiwa dan sudah 4 tahun.

Baca Juga: Sempat Ditolong Temannya, Lelaki Ini Hilang Terseret Ombak Besar Saat Asyik Berswafoto di Pantai

Mengetahui hal tersebut, Ketua Plh. Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengaku mengutuk keras tindakan penusukan terhadap Syekh Ali Jaber.

Dirinya meminta agar aparat kepolisian tidak terkecoh dengan pengakuan orang tua pelaku dan segera mengusut tuntas tindakan pengecut tersebut. 

"Jangan sampai terkecoh bahwa orang yang melakukan itu tidak waras. Jangan disimpulkan bahwa ini dilakukan orang yang tidak sehat. Justru, banyak yang menduga bahwa tindakan kekerasan seperti ini sudah terencana. Buktinya, targetnya langsung Pak Syekh Ali Jaber," kata Saleh Partaonan Daulay, Senin, 14 September 2020, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Anggota Komisi IX DPR RI tersebut berharap agar penuntasan kasus ini dapat meningkatkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat.

Baca Juga: Meski Tak Ikuti Jejak Jakarta, Rahmat Effendi Minta Warga Bekasi Patuhi Jam Malam

Karena dengan adanya kejadian tersebut masyarakat akan merasa was-was dan khawatir. Kejadian tersebut membuktikan bahwa tindak kekerasan ternyata tidak hanya menyasar masyarakat biasa, tetapi juga kepada ulama.

"Tindakan penusukan itu kan terjadi di tempat keramaian. Yang lebih menyedihkan, itu dilakukan pada saat penyampaian ceramah agama. Ini benar-benar keterlaluan," ujar Saleh.

Lebih lanjut, Saleh meminta pemerintah untuk benar-benar mencari dalang dari kasus tersebut. Hal ini menurut dia perlu dilakukan agar tidak ada multitafsir di tengah masyarakat. Selain itu, agar kepastian hukum dapat ditegakan.

"Jangan ada asumsi bahwa para penceramah agama tidak aman. Justru, para penceramah itu harus mendapatkan perlindungan lebih. Apalagi, mereka berceramah dalam rangka membina akhlak dan moral masyarakat," tutur Saleh.

Baca Juga: Bawa Celurit dan Senpi, Perampok Alfamart di Mutiara Gading Bekasi Berhasil Gasak Uang Rp24 Juta

Menurut Saleh, Syekh Ali Jaber tidak terhubung dengan afiliasi partai politik sehingga agak aneh jika dirinya menjadi sasaran tindak kekerasan.

"Setahu saya, Syekh Ali Jaber ini tidak berafiliasi dengan partai politik. Ceramahnya pun selalu bicara soal perdamaian. Karena itu, agak aneh jika beliau menjadi target sasaran tindak kekerasan," ujar Saleh Partaonan Daulay.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: DPR

Tags

Terkini

Terpopuler