Dituding Terlibat Politik Praktis di Pilkada Surabaya, RPH: Itu Pengguna Jasa atau Para Jagal

20 September 2020, 12:55 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Bella Bima. /ANTARA/

PR BEKASI - Baru-baru ini beredar foto-foto jajaran manajemen dan staf Rumah Potong Hewan (RPH) di media sosial dengan narasi bahwa RPH terlibat politik praktis untuk mendukung salah satu pasangan calon di Pilkada Surabaya 2020.

Menanggapi hal tersebut, Manajemen RPH Kota Surabaya, Jawa Timur dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Dirut RPH Surabaya Bella Bima memastikan bahwa jajaran manajemen dan staf RPH tidak ada satu pun yang terlibat politik atau pun yang berafiliasi politik.

Baca Juga: Rumah Sakit Kepulauan Sumenep Belum Selesai tapi Sudah Diresmikan, Tokoh Masyarakat: Merasa Dibodohi

Karena menurutnya, hal tersebut adalah sebuah larangan yang sudah lama dipegang oleh seluruh jajaran RPH

"Itu merupakan larangan yang selalu dipegang teguh oleh jajaran RPH mulai dulu hingga sekarang," kata Bella Bima di Surabaya, Sabtu, 19 September 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Oleh karena itu, apabila ada kabar yang menyebutkan salah satu pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di Pilkada Surabaya yang didukung oleh RPH, itu tidak benar.

Baca Juga: Hasil Autopsi Sudah Keluar, Penyidikan Lima Jenazah ABK Kepulauan Seribu Resmi Dihentikan

Berbeda jika itu didukung oleh para jagal atau para pengguna jasa di RPH.

"Jadi, kami pastikan bahwa manajemen dan staf RPH tidak ada yang ikut atau pun berafiliasi politik. Sedangkan foto-foto yang beredar dan mendeklarasikan mendukung salah satu pasangan calon, jelas itu bukan pihak manajemen dan staf RPH," ujar Bella Bima.

Menurutnya, jika melihat dari foto-foto yang beredar itu, dia mengaku sudah melihat satu per satu dan tahu orang-orangnya.

Baca Juga: Durasi Pemakaian Gawai Berlebihan Bisa Memperburuk Keadaan Mata, Dokter Peringatkan Hal Ini

Sehingga, dia bisa memastikan bahwa orang-orang yang mendukung itu adalah orang-orang pengguna jasa atau para jagal.

"Saya sudah lihat satu per satu orangnya, dan di situ ternyata para jagal yang biasanya melakukan pemotongan di RPH, jadi sekali lagi bukan manajemen dan staf RPH," katanya.

Bella Bima mengungkapkan, karena mereka orang-orang yang menggunakan jasa RPH, maka sebenarnya mereka itu sama persis dengan pelanggan di pasar-pasar atau sama dengan warga biasa, sehingga tidak ada alasan bagi RPH untuk melakukan intervensi atau pun melarang kegiatan mereka.

Baca Juga: Seperti Manusia, Simpanse yang Ditinggal Orang Tuanya Bisa Alami Depresi Berat

"Karena mereka sama dengan warga biasa, berarti hak mereka berpolitik. Yang pasti di foto yang beredar itu tidak ada satu pun manajemen dan staf RPH," ujarnya.

Untuk itu, Bella Bima berharap warga atau pun warganet bisa menyaring informasi dengan benar, bisa membedakan mana yang benar dan mana yang hoaks.

Sebab, sekali lagi dia memastikan bahwa tidak mungkin jajarannya berafiliasi politik.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler