WFH Buat Inovasi Berjalan Cepat, Kepala BKN: 10 Tahun Lagi Mungkin Tidak Ada PNS

9 Oktober 2020, 17:42 WIB
Ilustrasi PNS. /RRI

PR BEKASI - Sejak munculnya pandemi Covid-19, yang ditandai dengan banyaknya kasus positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah mulai menerapkan kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah untuk seluruh pegawai baik pegawai negeri atau swasta.

Hal itu dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Meski dinilai efektif untuk mencegah adanya klaster baru penyebaran Covid-19, namun, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan, penerapan WFH justru dapat membuat cara kerja pegawai berubah.

Baca Juga: Kesal Jokowi Kabur Saat Demo UU Cipta Kerja, Rocky Gerung: Mental Pengecut, Harusnya Hadapi Publik 

Hal itu disebabkan munculnya banyak inovasi yang terlahir saat bekerja di rumah.

"Tempat bekerja kita juga akan berubah. Proses bisnis kita akan berubah. Saya justru menyukai WFH itu karena dengan begitu inovasi berjalan dengan cepat," kata Bima, Jumat, 9 Oktober 2020, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari RRI.

Menurut Bima, dengan adanya situasi tersebut, posisi di beberapa profesi nantinya bakal tergantikan dengan inovasi teknologi. Bahkan hal tersebut bisa saja turut terjadi pada PNS (Pegawai Negeri Sipil).

"Kalau kemudian inovasi semuanya seperti itu, pertanyaannya apakah PNS itu merupakan permanent job, full time job? Kenapa tidak part time job saja? Project based? Jadi tidak ada lagi yang sakral sekarang ini untuk berubah," ujar Bima.

Baca Juga: Polisi Jaring 1.192 Oknum Pendemo Omnibus Law Kemarin, Dugaan Demonstran Bayaran Sedang Didalami

Dirinya menuturkan, tidak menutup kemungkinan jika nantinya PNS tidak akan lagi menjadi full time job dan posisinya tergantikan oleh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

"Ke depan, 10 tahun lagi mungkin tidak akan seperti itu. Mungkin tidak ada PNS, mungkin semuanya PPPK, dan tidak diperlukan lagi PNS ke depan," ujar Bima.

Selain profesi, cara bekerja di masa mendatang juga bakal semakin berubah, khususnya dengan pemanfaatan big data yang harus melakukan integrasi pekerjaan.

Dia menilai, semua pegawai saat ini kompak menyerukan betapa pentingnya big data.

"Tapi siapa dari kita yang mengetahui bagaimana melakukan analisa big data? Enggak ada, kecuali dia memang belajar itu. Ini yang memang perlu menjadi perhatian," ujar Bima Haria Wibisana.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler