KOBE ALOJA Bikin Hand Sanitizer Lidah Buaya, Pertamina Dukung Peningkatan Potensi Masyarakat Koja

11 Oktober 2020, 13:20 WIB
Kelompok Usaha Bersama Aloe Vera Koja (KOBE ALOJA). /Pertamina/

PR BEKASI – Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Aloe Vera Koja (ALOJA) mampu berinovasi dan menciptakan hand sanitizer dari tanaman lidah buaya.

Sebelumnya, lidah buaya diolah menjadi minuman segar. Namun, di masa pandemi COVID-19, KUBE ALOJA memanfaatkan lidah buaya untuk dijadikan hand sanitizer.

"Saat awal marak pandemi COVID-19, kebutuhan hand sanitizer meningkat drastis karena menjadi perlengkapan yang wajib dimiliki untuk menjaga kebersihan angan. Akibatnya, sulit mendapatkan hand sanitizer," kata Junaeni dari KUBE ALOJA, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Minggu, 11 Oktober 2020.

Baca Juga: Respons Tudingan Aksi Demo, Andi Arief: Lama-lama Kami Usulkan Pak SBY Beneran Ikut Turun Langsung

"Kalaupun ada harganya sangat mahal, sehingga kami berpikir untuk membuat sendiri hand sanitizer dari campuran lidah buaya dengan harga yang terjangkau," katanya.

Ibu dari dua orang anak ini juga menjelaskan bahwa budi daya lidah buaya sudah dikembangkan di Keluarahan Koja sejak tahun 2017.

Kegatan ini dijalankan oleh ibu-ibu yang tergabun dalam UBE ALOJA, yang saat ini berjumlah sekira 14 orang.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Rekti Yoewono, Mocca Rilis Lagu 'There’s A Light At The End Of The Tunnel'

Tanaman lidah buaya ditaman di lahan berukuran 120-150 meter persegi di belakang Kantor Kelurahan Koja, Jakarta Utara.

Menurutnya, panen lidah buaya dilakukan dua kali sehari dalam sebulan, sekali panen mencapai 30 kilogram.

Ia mengungkapkan, dari panen tersebut, awalnya hanya diolah menjadi produk minuman segar penuh gizi Aloe Vera Koja atau disebut ALOJA.

Baca Juga: Dinilai Rumit, Mantan Wakil Ketua KPK Unggah Cara Baca Omnibus Law

"Dengan diversifikasi produk hand sanitizer sesuai kebutuhan masyarakat ini, kami berharap ALOJA bisa berkembang, sehingga omzet makin meningat dan bisa menjadi sumber pendapatan warga," katanya.

Budi daya ALOJA merupakan program pengembangan masyarakat PT Pertamina (Persero) melalui Integrated Terminal Jakarta Group, salah satu unit operasi Pertamina di bawah Marketng Operation Region (MOR) III.

Keterlibatan Pertamina ini bertujuan untuk menciptakan potensi usaha bagi masyarakat sekitar wilayah opersi, sehingga dapat mengembangkan masyarakat Koja.

Baca Juga: Hotman Paris Bagikan Kisah Perjalanan Hidupnya, Mulai Hanya Digaji 200 Ribu hingga Mau Bunuh Diri

"Budi daya tanaman lidah buaya cocok untuk demografi wilayah Koja. Kegiatan KUBE ALOJA diharapkan bisa menciptakan multplier effect, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan," kata Unit Manager Communication Rlation and CSR MOR III Eko Kristiawan.

Eko mengatakan, berkat ketekunan ibu-ibu KUBE ALOJA tersebut produk minuman mulai menghasilkan penjualan.

Satu botol minuman Aloe Vera ALOJA kemasan 250 mililiter dijual dengan harga Rp7 ribu, sedangkan untuk kemasan 450 ml dijual dengan harga Rp16 ribu per botol.

Baca Juga: Kemendikbud Terbitkan Surat Larangan Mahasiswa Ikut Demonstrasi Penolakan Omnibus Law

"Diharapkan dalam waktu dekat, produk ALOJA bisa memperoleh sertifikasi dari BPOM, sehingga produk ini bisa dijual di masyarakat luas," katanya.

Dukungan Pertamina juga turun dalam bentuk modal kerja, yang dialokasikan untuk pengadaan bibit, dan pupuk, hingga kuali, kompor, dan panci.

Selain itu, membangun rumah produksi berukuran 3 kali 5 meter, sebagai lokasi dapur produksi.***

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler