Bingung dengan Moral Rakyat Indonesia, Megawati: Susah-susah Bikin Halte, Dibakar, Emangnya Duit Lo?

29 Oktober 2020, 10:39 WIB
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri. /Antara/

PR BEKASI - Dalam acara peresmian patung Bung Karno, sekolah partai, dan 13 kantor DPC PDIP secara virtual, Rabu, 28 Oktober 2020, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyinggung masalah demo belakangan ini.

Megawati mengkritik aksi demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh para mahasiswa dan buruh yang terbilang anarkis sehingga merusak sejumlah fasilitas umum di Jakarta.

Megawati bingung, mengapa rakyat Indonesia harus sampai berdemo padahal menurutnya bisa langsung ke DPR menyampaikan aspirasinya.

Baca Juga: Upah Minimum 2021 Dipastikan Tidak Naik, Sudah Disetujui 18 Provinsi Termasuk Jawa Barat

"Saya bilang ngapain sih kamu demo-demo. Kalau enggak cocok pergi ke DPR. Di sana ada RDP itu terbuka bagi aspirasi. Kalian ini orang politik atau bukan," ucap Megawati Soekarnoputri, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari video yang unggah kanal YouTube PDI Perjuangan pada, Rabu, 28 Oktober 2020.

Menurutnya dengan menyampaikan aspirasi tanpa harus berdemo tidak akan merusak NKRI. Namun, merusak fasilitas umum yang dibangun dengan uang rakyat justru akan menimbulkan rasa sakit hati bagi kami.

"Sekarang kamu bayangkan keluargamu, anak-anakmu dibuat seperti itu. Kalau enggak ada rasa sakit hati, bohong! Manusia sama aja, dibuat Allah SWT itu sama. kita yang membuatnya berbeda. camkan lho," tuturnya.

Baca Juga: Rayakan Hari Ulang Tahun, DJ Katty Butterfly Memutuskan untuk Memeluk Agama Islam

"Ini ketua umum kan jarang ngomong, tapi sekali saya ngomong saya enggak tahan. Saya pikir mau dibawa kemana republik ini, bagus-bagus saya liat nih, udah ada teknologi virtual dan lain-lain," ucapnya.

"Masyaallah, susah-susah bikin halte enak aja dibakar-bakar, emangnya duit lo? Ditangkap enggak mau. Ini gimana ya. Aku sih pikir lucu banget Indonesia sekarang," sambungnya.

Megawati kemudian bertanya kepada Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berapa banyak anggaran yang dikeluarkan untuk pembuatan halte TransJakarta yang dirusak massa.

Baca Juga: Semangati Pelaku UMKM Bekasi, Tri Adhianto: Jangan Sampai Kendor, Terus Buat Produk Terbaik

"Nah ini ada Pak Djarot, satu halte dibangun berapa biayanya?" kata Megawati.

"Bisa sampe Rp 3 miliar, bu," jawab Djarot Saiful Hidayat.

"Kalau ibu-ibu katakan harga emas, sudah kayak gitu, gimana mau dibenerin Rp3 miliar cukup. Itu rakyat siapa ya," ujar Megawati.

Baca Juga: Putuskan Tak Naikkan Upah Minimum 2021, Anggota DPR: Pemerintah Tak Ingin Banyak Buruh di PHK

Dan di momen Hari Sumpah Pemuda ini juga, ia menyinggung soal anak-anak muda saat ini yang justru merusak sumpah pemuda 92 tahun lalu. Megawati membandingkan pemuda di masa lalu yang malah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.

"Ini sudah merdeka dirusak sendiri, gimana ya, kalau banyak yang mau jadi presiden silahkan, itu adalah hakmu!, tetapi inget kamu hidup di sebuah negara dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.

Megawati pun meminta rakyat Indonesia sabar untuk Pilpres selanjutnya pada tahun 2024.

Baca Juga: Rezim Jokowi Dituding Otoriter Mirip Orba, Sekjen PDIP: Mereka Pemimpin yang Selalu Berdialog Kok

"Sabar aja lah, ntar juga dateng 2024, kita tanding lagi, ngapain ya, apa coba, bayangkan sampai saya itu mikirnya, udah pada jadi apa orang Indonesia ini, udah lupa namanya sejarah." tutur Megawati dengan nada kesal.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: YouTube PDI Perjuangan

Tags

Terkini

Terpopuler