Waspada Potensi Erupsi Segera, BNPB Pantau Kesiapsiagaan Daerah Sekitar Gunung Merapi

7 November 2020, 17:11 WIB
Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY,. /ANTARA/Hendra Nurdiyansah/antara

PR BEKASI - Sebagian masyarakat sekitar Gunung Merapi telah mengungsi untuk menghindari dampak erupsi.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang wilayahnya berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi.

BNPB mengidentifikasi wilayah administrasi di tingkat Kabupaten yang telah menetapkan status keadaan darurat dalam menyikapi potensi erupsi gunung yang berbatasan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang ke Indonesia, Pengamat: Islah yang Membawa Kesejukan dan Stabilitas Politik

Pernyataan tersebut berdasarkan keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Sabtu, 7 November 2020.

Diketahui, Kabupaten Sleman di DIY juga telah menetapkan status tanggap darurat, yang berlaku sampai dengan 30 November 2020.

Sementara, tiga wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah sedang mempersiapkan surat keputusan penetapan status, seperti Kabupaten Boyolali, Magelang dan Klaten.

Baca Juga: Masyumi Bangkit Lagi Meski Pernah Dibubarkan Soekarno, Sosok Ini Jadi Dalang Deklarasi Hari Ini

Meskipun secara administrasi status keadaan darurat sedang dalam proses, pemerintah daerah telah melakukan kewaspadaan dalam mengantisipasi erupsi.

Kepala BNPB Doni Monardo juga memonitor persiapan pemerintah daerah dalam upaya kesiapsiagaan, seperti antisipasi evakuasi warga di tengah pandemi Covid-19.

"Bila tempat pengungsian belum layak agar koordinasikan dengan Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB dan BPBD sehingga bisa tetap terjaga protokol kesehatan," kata Doni Monardo, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara pada Sabtu, 7 November 2020.

Baca Juga: Malu Jika Kalah dari Joe Biden pada Pilpres AS 2020, Donald Trump Sesumbar Pindah Negara

Ia juga mengungkapkan apabila tempat pengungsian berisiko, upaya yang dapat dilakukan misalnya memisahkan dengan aman kelompok rentan, seperti lanjut usia, warga dengan komorbid, anak-anak, balita dengan orang dewasa.

Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menginformasikan bahwa status aktivitas Gunung Merapi menjadi level III atau Siaga.

Diketahui bahwa kenaikan status tersebut tertanggal mulai Kamis, 5 November 2020, pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Machfud-Mujiaman Kampanye dengan Mobil Mewah, Sekjen PDIP: Merendahkan Martabat Rakyat Surabaya

Berdasarkan data-data aktivitas vulkanik selama ini, BTTKG mengeluarkan status dari level II atau waspada menjadi level III atau Siaga.

Kenaikan status mendorong BPTTKG mengeluarkan beberapa rekomendasi.

Selain itu, BPPTKG melakukan pemetaan sektoral terkait prakiraan daerah bahaya meliputi 12 desa yang tersebar di DIY dan Provinsi Jawa Tengah.

Wilayah administrasi desa yang masuk di dalam prakiraan daerah bahaya di DIY yaitu Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo yang berada di Kecamatan Cangkringan, Sleman.

Baca Juga: Baru Boleh Digunakan Hari Selasa 10 November, Warga Bekasi Diminta Hindari Jalan Kodau Jati Asih

Sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, tiga kabupaten teridentifikasi memiliki wilayah-wilayah desa yang masuk dalam prakiraan daerah bahaya, yaitu Magelang, Boyolali, dan Klaten.

Wilayah di tingkat Desa dan Kecamatan yang masuk dalam tiga Kabupaten tersebut yakni, Ngargomulyo, Krinjing dan Paten di Dukun, dan Magelang.

Serta, Tlogolele, Klakah dan Jrakah di Selo, Boyolali dan Tegal Mulyo, Sidorejo, dan Balerante di Kemalang, Klaten.

Editor: Ikbal Tawakal

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler