Komentari Ceramah Habib Rizieq Soal Revolusi Berdarah, Ferdinand Hutahaean: Ini Pemberontakan!

13 November 2020, 08:27 WIB
Ferdinand Hutahaean (kiri) mengomentari pernyataan Andi Arief soal Habib Rizieq Shihab (kanan). /

PR BEKASI - Ceramah Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menuai kontroversi usai menyinggung soal revolusi berdarah dan bom waktu.

Habib Rizieq menyoroti isu penegakan hukum di Indonesia yang menurutnya tidak adil. Habib Rizieq mengungkap, bila keadilan tidak ditegakan maka akan berbuah peristiwa revolusi berdarah.

“Kalau tidak mau revolusi berdarah, revolusi sosial ya perbaiki,” ujar Habib Rizieq dalam kanal YouTube Front TV.

Baca Juga: Hendak Dilarang di Indonesia, Uni Emirat Arab Justru Legalkan Miras dan Kumpul Kebo

Menanggapi hal tersebut, mantan Politisi Fraksi Demokrat, Ferdinand Hutahaean menilai ceramah Habib Rizieq penuh dengan intimidasi.

"Kita jaga wibawa negara dan tidak akan tunduk pada intimidasi siapa pun atau kelompok mana pun," kata Ferdinand Hutahaean, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @FerdindndHaean3 pada Jumat, 13 November 2020.

Tidak hanya itu, Direktur Eksekutif EWI tersebut juga menganggap bahwa tindak tutur Habib Rizieq soal revolusi berdarah merupakan bentuk pemberontakan kepada pemerintahan yang sah.

Baca Juga: Mengaku Sudah Izin, Tapi Pemprov DKI Akui Belum Terima Surat Izin Terkait Reuni Akbar 212 di Monas

"Siapapun yang mengintimidasi negara secara verbal, mendikte dan memaksa negara ikut keinginannya dengan disertai ancaman kata 'bila tidak, maka revolusi berdarah' ini adalah pemberontakan meski tak bersenjata kepada negara dan kepada pemerintah yg sah," tutur Ferdinand Hutahaean.

Oleh sebab itu, Ferdinand meminta aparat yang berwenang untuk segera menindak ceramah Habib Rizieq yang menurutnya intimidatif.

"Tidak ada kaya selain tindak," kata Ferdinand Hutahaean. 

Baca Juga: Jakarta Raih STA 2021, INFUS Sentil Megawati, : Anehnya Dia Tak Sentil Kota yang Tak Raih STA

Selain itu, Ferdinand juga berpesan untuk menerapkan hukum serta menerapkan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme untuk menjaga kesatuan negara Republik Indonesia.

"Kita berdiri dgn Merah Putih bersama TNI dan Polri menjaga bangsa ini, memastikan hukum dan dengan Nasionalisme, serta patriotisme terhadap bangsa," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler