Berjuang di Garis Terdepan, 10.000 Prajurit TNI Siap Disuntik Vaksin Covid-19

20 November 2020, 06:44 WIB
Ilustrasi penyuntikan vaksin covid-19 yang diprioritaskan kepada 10 ribu prajurit TNI. /PIXABAY/kfuhlert/PIXABAY

PR BEKASI - Persiapan penyuntikkan vaksin covid-19 kepada masyarakat terus dikebut pemerintah. Meski jadwalnya mundur dari yang direncanakan yakni di bulan November ini. Mekanisme pemberian vaksin pun akan dilakukan secara bertahap, seperti yang disampaikan Presiden Jokowi.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang menegaskan bahwa proses vaksinasi covid-19 akan melalui berbagai tahapan, termasuk dapatnya izin dari BPOM dan fatwa MUI secara matang.

Salah satu yang akan disuntik pertama kali adalah prajurit TNI yang akan mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang berperan sebagai tenaga medis dan petugas pendisiplinan protokol yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.

Baca Juga: Login info.gtk.kemdikbud.go.id Situs sedang Down Server, Cek Melalui pddikti.kemdikbud.go.id 

Disampaikan oleh Kapuspen TNI bahwa telah ada sekitar 10.000 prajurit TNI bakal mendapat vaksin Covid-19. Prajurit TNI itu menerima vaksin setelah berada di garis terdepan penanganan Covid-19.

"Saat ini memang sudah didata, jumlahnya diperkirakan kuota vaksin untuk TNI sekitar 9 ribu sampai 10 ribu orang," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu 18 November 2020.

Riad mengatakan pihaknya masih mendiskusikannya. "Secara teknis belum. Tapi intinya sudah disiapkan. Jadi yang jelas didata sudah ada khususnya tenaga kesehatan yang langsung di lapangan," ucap Riad.

Mayjen Achmad Riad menambahkan, sebanyak 10.000 prajurit TNI akan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 diprioritaskan bertugas di garis depan.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan Glasgow College, Ridwan Kamil Berharap Bisa Sokong SDM Rebana Metropolitan 

Sehingga, belum bisa merinci lebih jauh sampai pelaksanaan ke teknis vaksinasinya. TNI, lanjut dia, tetap menyiapkan apabila nantinya data para penerima vaksin diperlukan.

Menurut Kapuspen, para prajurit TNI yang mendapatkan vaksin di antaranya tenaga medis khusus Covid-19 atau yang mengamankan penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat

“Saat ini yang jelas memang yang langsung berhadapan (dan) memang berisiko tinggi,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah memastikan bahwa vaksin Covid-19 mulai akan diberikan pada Desember 2020 atau awal Januari 2021 yang akan disuntikan kepada kelompok prioritas.

Baca Juga: Seriusi Perbaikan Pendidikan Vokasi di Jabar, Ridwan Kamil Tandatangani Kerja Sama dengan Inggris 

Pihak BPOM belum memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diteliti di Indonesia. Akibatnya rencana pemberian tidak sesuai dengan rencana pemerintah.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler