Singgung Kebersamaan FPI-TNI, Habib Abdurrahman: Kalau Oknum yang Salah, Jangan Serang Organisasinya

22 November 2020, 10:44 WIB
Habib Abdurrahman (kanan) yang mengomentari ucapan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman soal pembubaran FPI. /ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/Kolase dari YouTube Pecinta Habib Rizieq dan ANTARA

PR BEKASI - Di tengah aksi penurunan baliho-baliho yang menunjukkan sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh TNI, Panglima Daerah Komando Militer Jayakarta (Pangdam Jaya), Mayjen TNI Dudung Abdurachman turut menyinggung pembubaran FPI.

Dudung Abdurachman mengakui bahwa para TNI yang terlihat dalam video viral sedang menurunkan baliho-baliho tersebut memang benar adalah suruhannya.

“(Soal) ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," ucapnya.

Baca Juga: Titipkan Masa Depan ke Pemuda Muhammadiyah, Puan Maharani: Indonesia Akan Tetap Berdiri Kokoh

Dudung juga menjelaskan mengapa pihaknya ikut turun karena Satpol PP mengaku kerap kesusahan untuk menertibkan baliho-baliho yang jumlahnya tidak sedikit di DKI Jakarta.

“Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Perintah saya itu. Begini, kalau siapa pun di Republik ini, siapa pun, ini negara hukum. Harus taat kepada hukum,” ujarnya.

Bahkan ucapan yang menurut publik terlampau jauh adalah saat Dudung menyinggung pembubaran FPI perihal pemasangan baliho.

"Kalau perlu, FPI bubarkan saja! Kok mereka yang atur. Suka atur-atur sendiri," kata Dudung 

Baca Juga: Hadir di KTT G20, Sri Mulyani Bahas Akses Vaksin Covid-19, Relaksasi Pinjaman, dan Penundaan Utang

Pernyataannya itu ditunjukkan Dudung terkait dengan pemasangan spanduk dan baliho yang bermuatan ajakan revolusi dan provokatif dari pimpinan FPI.

DIkutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal Youube Pecinta Habib Rizieq Syihab, Minggu, 22 November 2020, ulama asal Pontianak, Habib Abdurrahman bin Al-Muthohhar turut menanggapi pernyataan Dudung tersebut.

"Saya cuman mau tanya pak, bapak mengatakan kalau perlu dibubarkan, dibubarkan saja FPI, alasan bapak berkata seperti itu apa pak, salah FPI apa?," tanya Habib Abdurrahman.

Padahal menurut Habib Abdurrahman, FPI tidak pernah maling uang negara, korupsi, jual aset negara, dan menyelundupkan narkoba.

Baca Juga: Dorong Semangat Para Santri Jadi Presiden seperti Gus Dur, Wakil Ketua MPR: Jangan Minder!

"Yang ada FPI itu bersama HILMI (Hilal Merah Indonesia) sering membantu korban-korban bencana, bahkan sering bersama TNI, seperti aceh ketika tsunami, mereka mengevakuasi korban membantu konsumsi dan lain-lainnya, begitu juga seperti di Palu, Lombok, Banten, Jogja, dan kota lainnya," ucap Habib Abdurrahman.

"Saya bukan siapa-siapa pak, saya rakyat biasa, saya tidak punya pasukan seperti bapak, saya hanya pecinta Habib Rizieq, pecinta ulama, pecinta FPI, pecinta Islam, dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," sambung Habib Abdurrahman.

Habib Abdurrahman mengatakan, kalaupun ada oknum FPI yang melanggar aturan, seharusnya oknum tersebut yang diproses hukum bukan justru menarget organisasinya dan berencana membubarkannya.

Baca Juga: Sindir Pengikut HRS, Buya Syafii: Dewakan yang Mengaku Turunan Nabi, Bentuk Perbudakan Spiritual

Ada Oknum Kemarin, TNI Gak Dibubarkan?

"Kan bapak sendiri yang mengatakan negara ini adalah negara hukum, seperti TNI dan Polri kalo ada oknumnya yang melanggar hukum, ya kan oknumnya yang diproses kayak kemarin, kalau begitu caranya TNI dan Polrinya juga gak dibubarkan?," ujar Habib Abdurrahman.

Sebelumnya memang terdapat beberapa kasus dua bulan ke belakang yaitu, sedikitnya 29 orang prajurit TNI AD dari berbagai satuan ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus perusakan Polsek Ciracas. Mereka langsung ditahan.

Selain itu tujuh prajurit TNI terlibat LGBT tersebut terdiri atas 1 personel TNI Angkatan Darat dan 6 personel TNI Angkatan Udara.

2Baca Juga: Sentil Pangdam Jaya, Vasco Ruseimy: Daripada Capek Nurunin Baliho, Mending TNI Bantu Kerja Bakti

Perlu diketahui, Habib Rizieq dikabarkan akan dipanggil oleh pihak Polda Jawa Barat terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan karena adanya kerumunan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 13 November 2020 lalu.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago. Pemanggilan Habib Rizieq Shihab tersebut bertujuan untuk mencari titik terang kerumunan massa tersebut agar alur permasalahannya menjadi jelas.

"Rizieq Shihab pasti akan dipanggil oleh penyidik untuk klarifikasi, jadi alur permasalahannya akan jelas," ucap Erdi Chaniago saat ditemui di Polda Jawa Barat, Kota Bandung pada Sabtu, 21 November 2020.

Selain itu, anak dan menantu Rizieq Shihab pun dipanggil oleh pihak Kepolisian, akan tetapi keduanya juga tidak memenuhi panggilan tersebut.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler