"Jika institusi TNI tak perintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq, lalu Pangdam Jaya bergerak atas perintah siapa? Apakah diperintahkan oleh istana? Rantai komando putus?" tutur Haris Rusly Moti dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 23 November 2020.
Sobat, jika institusi TNI tak perintahkan pencopotan baliho BUNG RIZIEQ, lalu Pangdam Jaya bergerak atas perintah siapa? Apakah diperintahkan oleh istana? Rantai komando putus?
TNI Tidak Pernah Perintahkan Turunkan Baliho Rizieq Syihab https://t.co/6AcBUl8ei9 lewat @beritasatu— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 22, 2020
Pertanyaan Haris tersebut muncul seiring pernyataan TNI melalui Kapuspen Mayjen Achmad Riad yang menegaskan TNI tidak pernah memberikan instruksi kepada jajaran untuk menurunkan baliho Habib Rizieq di beberapa titik di Jakarta.
Baca Juga: Soroti Polemik Pencopotan Baliho, Sudjiwo Tedjo Sentil TNI dan FPI: Durian Jangan Nantang Mentimun
"Sobat, sangat jelas Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Achmad Riad menegaskan, pimpinan TNI tak pernah perintahkan penurunan spanduk atau pun baliho Rizieq Shihab," ujar Haris Rusly Moti.
Hal tersebut menjadi tanya tanya mengingat pencopotan baliho telah diakui dilakukan atas instruksi Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman pada 20 November 2020 lalu.
Menurutnya, adanya perbedaan sikap antara Pangdam dan Kapuspen TNI tersebut perlu penulusuran untuk mencari sosok dalang yang memberi perintah kepada Pangdam Jaya.
Baca Juga: Digembosi Partai Oposisi, Ribuan Orang di Taiwan Demo Menentang Kebijakan Impor Daging Babi
"Pencopotan spanduk hingga pernyataan pembubaran FPI bukan sikap resmi institusi TNI. Pernyataan Pangdam Jaya itu bisa dianalisa perintah langsung atasannya, Institusi TNI sudah berhasil mereformasi diri. Sangat tepat jika kritik diarahkan kepada atasan yg memberi perintah." tutur Haris Rusly Moti.***