Bukan hanya memikirkan kelangsungan ekosistem kelautan, Susi Pudjiastuti juga merasa jual beli benih lobster tidak menguntungkan.
"1 ekor Benur (anakan lobster-red) Lobster harga Rp10.000 sampai dengan Rp40.000 dibesarkan minimal dalam 2 sampai dengan 3 bulan jadi 300 gram per ekor, harga jual sekitar $20 sd $40 untuk (lobster) hijau pasir, (lobster) Mutiara (dibesarkan) 6 sampai dengan 8 bulan, jadi min 600 sd 800 gram perekornya harganya $150 sampai dengan $200, jadi kalau mati 90% pun Vietnam masih untung," cuit Susi Pudjiastuti memberi komentar
1 ekor Benur Lobster harga Rp 10.000 sd rp 40.000 dibesarkan min dlm 2sd 3 bln jadi 300 gram per eko.. harga jual sekitar $20 sd $40 untk hijau pasir .. Mutiara 6 sd 8 bln jd min 600 sd 800 gram per ekornya harganya $ 150 sd $200 .. jadi lalau mati 90% pun vietnam masih untung.— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) September 18, 2020
Baca Juga: Pangdam Jaya Terima Karangan Bunga, Refly Harun: Aneh, Itu Bukan Prestasi, Itu Tindakan Konyol!
Komentar itu Susi Pudjiastuti tujukan pada laporan yang diunggah oleh Suhana seorang peniliti Indepen.
Dalam laporan berjudul 'Masa Pandemi Covid-19: Lobster Viet Nam Kuasasi Pasar Cina', menjelaskan bahwa ekspor benih lobster mengalami peningkatan
Lewat laporan itu juga disebutkan pasokan benih Lobster di Vietnam sangat tergantung pada Indonesia, oleh sebab itu dilegalkannya ekspor benih lobster dari Indonesia ke Vietnam hanya akan berdampak pada meningkatnya daya saing Lobster (Non Benih) Vietnam dan menurunkan daya saing Lobster (non benih) Indonesia di pasar Tiongkok.***
Editor: Puji Fauziah