Pulau Komodo Destinasi Wisata Satu-Satunya di Dunia, Luhut Binsar Pandjaitan: Jadi Harus Kita Jual!

- 28 November 2020, 11:37 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram.com/@luhut.pandjaitan

PR BEKASI - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah akan tetap mempromosikan pariwisata komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal itu dirinya sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Jakarta pada Jumat, 27 November 2020.

Dalam acara tersebut, dia juga mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan di Taman Nasional Komodo, yang sempat mengundang kritik dari beberapa pihak, dilakukan untuk bisa menjaga keberlangsungan hewan langka tersebut.

Baca Juga: Di Akhir Pemerintahan Donald Trump, 'Profesor' Nuklir Iran Tewas Tertembak yang Diduga oleh Israel 

Menurutnya, karena Pulau Komodo ini satu-satunya di dunia, maka harus diberdayakan semaksimal mungkin, dengan menjadikannya destinasi pariwisata premium.

"Komodo ini satu-satunya di dunia, jadi kita harus jual," kata Luhut Binsar Pandjaitan, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Sabtu, 28 November 2020.

Luhut mengakui bahwa pemerintah memang melakukan pembangunan proyek wisata Pulau Komodo dengan alasan komersil.

Namun, tidak berarti pemerintah mengabaikan pelestarian binatang langka tersebut.

Baca Juga: Dua Wilayah Ini Terdampak Pemadaman Listrik Bergilir di Bekasi Hari Ini Sabtu 28 November 2020 

"Itu kan ada Pulau Rinca dan Pulau Komodo, tinggal nanti kita putuskan pulau mana yang mungkin kita akan jadikan massive tourism. Mana pulau yang akan kita bikin jadi six stars," kata Luhut.

Menurutnya, para wisatawan yang hendak masuk ke proyek pariwisata tersebut nantinya harus membayar mahal.

Namun, materi yang didapat bukan semata-mata untuk keuntungan pemerintah saja, tapi juga untuk merawat kelestarian komodo.

"Kalau orang mau ke sana ya harus bayar mahal. Kalau dibilang komersil, ya memang harus komersil, karena kita mau rawat binatang ini," ujar Luhut.

Baca Juga: Tersiar Kabar HRS Tak Mau Tes Swab, Bima Arya: Saya Datangi Rumah Sakitnya untuk Klarifikasi 

Selain itu, Luhut juga meminta Gubernur NTT untuk bisa menggandeng konsultan atau ahli kelas dunia untuk menata kawasan pariwisata premium seperti Taman Nasional Komodo itu.

Menteri BUMN Erick Thohir dalam rakornas tersebut juga menjelaskan Labuan Bajo dan NTT memang diarahkan menjadi destinasi pariwisata premium.

Arahan itu dilakukan agar ada diferensiasi dengan destinasi pariwisata lain seperti Mandalika, NTB.

"Labuan Bajo diharapkan dengan green, premium destination sehingga jadi target sendiri," kata Erick Thohir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah