Jelang Akhir Masa Jabatannya, SBY Mengaku Diserang dan Didiskreditkan Pihak Tertentu

- 28 November 2020, 15:09 WIB
SBY dalam wawancara bersama  The Yudhoyono Institute.
SBY dalam wawancara bersama The Yudhoyono Institute. /tangkapan layar akun YouTube Susilo Bambang Yudhoyono

PR BEKASI - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkap bahwa menjelang berakhir masa jabatannya pada 2014 lalu, ia mendapat serangan dari pihak tertentu.

Pernyataan itu SBY ungkap saat wawancara bersama The Yudhoyono Institute, di kanal YouTube pribadinya Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat 27 November 2020.

Seperti diketahui, dalam Pilpres 2014 lalu SBY tidak berkompetisi melawan Jokowi. Ia menuturkan yang bersaing saat itu adalah Jokowi dan Prabowo.

Baca Juga: 8 Capaian Program PEN Direspons Baik, Airlangga Hartarto: Terbukti Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

"Memang ada satu hal. Saya ungkapkan sajalah hari ini. Sebenarnya saya kan tidak berkompetisi dengan Presiden Jokowi, yang berkompetisi, yang berkontestasi Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata SBY 

"Tapi menjelang hari akhir pemerintahan saya waktu itu masih terus diskreditkan, diserang dan jejak digitalnya masih ada sampai sekarang," ucap SBY

Meski demikian, Eks Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak menyebut secara spesifik siapa pihak yang menyerang pemerintahannya.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, KPK Duga Wali Kota Cimahi Terima Suap Sebesar Rp1,6 Miliar

Namun, SBY menyebut akibat serangan itu membuat anggota Kabinet Indonesia Bersatu II bertanya-tanya. 

"Sampai anggota kabinet saya, staf saya, sedih 'Pak kok ini kita udah mau selesai masih digitukan, disalahkan terus' sudah, mari kita melihat ke depan, mari kita ukir sejarah yang baru dengan membangun tradisi politik yang baik. Itulah yang dulu kami lakukan," ucap SBY. 

SBY menegaskan, di masa akhir pemerintahannya, ia ingin membangun tradisi politik yang baru di Indonesia. Ia pun menyinggung soal perpindahan kekuasaan di Indonesia.

Baca Juga: Alami Kejadian Aneh di Rumah Barunya, Rizky Billar: Barang Sering Hilang dan Pindah Tempat Sendiri

"Sejak Indonesia merdeka belum pernah tejadi yang disebut smooth and peaceful transitions of powers, dari satu presiden ke presiden yang lain, dan kita paham, saya tidak ingin mengangkat hal-hal itu, biarlah menjadi bagian dari sejarah bangsa kita, harapan kita tentu kedepan ini demokrasi kita makin baik dan budaya politik kita juga makin baik," ucap dia

Atas dasar itu, ketika masa transisi ke Presiden Jokowi, SBY meminta seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II membantu penuh dan memberikan fasilitas kepada tim transisi Jokowi. 

"Saya memang ingin betul di akhir masa bakti saya sebagai Presiden bisa membangun tradisi politik baru untuk negeri kita yaitu transisi pemerintahan dari saya dulu ke pemerintahan Presiden Jokowi sebagai presiden yang terpilih," ucap SBY. 

Baca Juga: Desak Jokowi Batalkan Calling Vissa untuk Israel, Fadli Zon: Telah Melukai Umat Islam di Indonesia

"Oleh karena itulah saya sampaikan ke para menteri dan anggota kabinet agar membantu penuh, memfasilitasi tim transisi Presiden Jokowi," kata SBY menambahkan. 

Dalam kesempatan itu juga SBY memberikan pesan kepada Presiden Jokowi untuk melanjutkan proses transisi pemerintahan dengan baik, diakhir masa jabatannya pada tahun 2024 mendatang.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x