Jokowi Apresiasi Ketegasan Pangdam Jaya Copot Baliho, Andi Arief: Cukup Mengerikan Bagi Demokrasi

- 28 November 2020, 15:17 WIB
Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo. /Instagram.com/@jokowi

 

PR BEKASI - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menyoroti wawancara Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Metro TV.

Dalam wawancara itu, Jokowi mengapresiasi ketegasan Pangdam Jaya Dudung Abdurachman dalam melawan pihak-pihak yang berani mengganggu persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.

Salah satu bentuk dari ketegasan dari Pangdam Jaya yang diapresiasi oleh Jokowi adalah tindakannya yang menginstrusikan seluruh jajarannya untuk mencopot baliho-baliho yang melanggar aturan.

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatanya, SBY Mengaku Diserang dan Didiskreditkan Pihak Tertentu

Namun, Jokowi tetap mengimbau agar ketegasan tersebut tetap berada dalam koridor undang-undang.

"Memang ketegasan-ketegasan seperti itu yang kita perlukan, tetapi tetap dalam koridor aturan, dan dalam koridor undang-undang. Saya mengapresiasi ketegasan-ketegasan seperti itu," kata Jokowi dalam wawancara Metro TV pada Kamis, 26 November 2020.

Andi Arief mengatakan, wawancara yang dilakukan Jokowi itu cukup mengerikan bagi demokrasi.

Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatanya, SBY Mengaku Diserang dan Didiskreditkan Pihak Tertentu

"Melihat wawancara Pak Jokowi di Metro TV cukup mengerikan bagi demokrasi," kata Andi Arief melalui akun Twitter miliknya, Sabtu, 28 November 2020.

Menurutnya, pernyataan Jokowi yang mengapresiasi tindakan Pangdam Jaya dalam mencopoti baliho-baliho, membenarkan dugaan publik bahwa memang benar ada campur tangan Presiden dalam instruksi Pangdam Jaya tersebut.

"Membenarkan banyak pihak bahwa ada perintah Presiden pada TNI untuk menurunkan baliho dan mengejar HRS," kata Andi Arief.

Baca Juga: 8 Capaian Program PEN Direspons Baik, Airlangga Hartarto: Terbukti Jaga Momentum Pemulihan Ekonomi

Selain itu, Andi Arief juga mengatakan bahwa pernyataan Jokowi itu bisa membuat publik menilai bahwa Jokowi menggunakan TNI untuk kepentingan pribadi.

"Publik membacanya, demi kepentingan pribadi Presiden Jokowi bisa gunakan TNI," kata Andi Arief.

Sebelumnya, Pangdam Jaya memerintahkan seluruh jajarannya untuk menurunkan semua baliho-baliho Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, KPK Duga Wali Kota Cimahi Terima Suap Sebesar Rp1,6 Miliar

Menurutnya, baliho-baliho tersebut telah melanggar aturan, dan telah beberapa kali diturunkan oleh Satpol PP, tapi lagi-lagi kembali dipasang oleh para pendukung Habib Rizieq.

Bahkan, Pangdam Jaya dengan tegas mengusulkan agar FPI dibubarkan saja, jika terus berbuat seenaknya dengan melanggar aturan, dan selalu merasa yang paling benar.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x