Meski begitu, cuitan Fadli Zon mendapat tanggapan dari Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya. Menurutnya, dugaan Fadli Zon kepada Bima soal mencari perhatian dan peluang politik bukanlah apa-apa, jika dibandingkan dengan upaya mencari uang haram dengan memanfaatkan kebijakan ekspor.
"Gpp lah daripada nyari uang haram lewat kebijakan ekspor..." tulis Yunarto Wijaya dalam akun media sosial Twitter miliknya.
Gpp lah daripada nyari uang haram lewat kebijakan ekspor... https://t.co/815atPW4R6— Yunarto Wijaya (@yunartowijaya) November 29, 2020
Meski tidak disebutkan dalam cuitannya siapa dan apa yang dimaksud, namun cuitan Yunarto Wijaya diduga adalah upaya untuk menyindir Fadli Zon sebagai kader dari Partai Gerindra, tempat dari mantan Wakil Ketua Umumnya, Edhy Prabowo yang beberapa waktu lalu terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) atas kasus terkait ekspor benih lobster.
Atas kejadian itu, Edhy Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan keluar dari Partai Gerindra dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang merasa dikhianati olehnya.***