Bima Arya bersiap untuk mengunjungi Rumah Sakit UMMI untuk meminta keterangan lebih lanjut.
"Kota Bogor itu wilayah tugas saya. Karena itu, saya akan mendatangi rumah sakit untuk meminta klarifikasi, mengapa menolak," ucap Bima Arya.
Sementara itu, pihak RS UMMI menyebut adanya intervensi Bima Arya terhadap tindakan medis Habib Rizieq. Intervensi Bima Arya, lanjut RS UMMI, menganggu etika dan melanggar hak pasien yang sedang beristirahat.
Menanggapi perilaku Bima Arya, Wakil Ketua Lembaga Perekonomian PBNU Umar Hasibuan melontarkan kritik tajam terkait intervensi kepada Habib Rizieq.
Baca Juga: Juri Tetapkan Imbang Meski Mike Tyson 'Habisi' Roy Jones, Penggemar: Kemenangannya Dicuri
Menurut Umar Hasibuan, Bima Arya melakukan intervensi dengan berlebihan sebab dugaan adanya kepentingan politik.
"Gak ada kewajiban rumah sakit beri data pasien kpd ke wali kota bogor dan media. Bima Arya lebay cari panggung," kata Umar Hasibuan dalam akun Twitter-nya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Senin, 30 November 2020.
Gak ada kewajiban rumah sakit beri data pasien kpd kewalikota bogor dan media. Bima arya lebay cari panggung.— Gus Umar (@UmarHasibuan_75) November 29, 2020
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Bogor, menurut Bima Arya, meminta agar Habib Rizieq menjalani tes swab, hal ini sesuai dengan mandat UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Menurut Bima Arya, nantinya melalui tes swab itu, akan diketahui kepastiannya, apakah seseorang negatif atau positif COVID-19.
Baca Juga: Tidak Tutup-tutupi Hasil Swab Test, Ketua PBNU Said Aqil Sirajd Positif Covid-19