Jokowi Minta Usut Tuntas Teror di Sigi, Kapolri Minta Kapolda Sulteng Bekerja di Poso

- 2 Desember 2020, 17:49 WIB
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis instruksikan kapolda Sulteng berkantor di poso.
Kapolri Jenderal Pol Idham Azis instruksikan kapolda Sulteng berkantor di poso. /ANTARA

PR BEKASI - Saat ini, Satuan Tugas (Satgas) Tinombala, yang merupakan gabungan aparat TNI-Polri, masih melakukan pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT). 

Bukan hanya aparat TNI-Polri, mulai dari tim Densus 88, pasukan TNI hingga bantuan dukungan drone dan intel IT juga diterjunkan dalam membantu proses pengejaran.

Karena sebelumnya, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk mengatasi serangan teror tersebut.

Jokowi meminta Kapolri untuk mengusut tuntas pelaku teror hingga ke akarnya. Jokowi juga memerintahkan Panglima Marsekal Hadi Tjahjanto agar mengerahkan pasukannya menjaga kawasan yang menjadi sasaran teror.

Baca Juga: Reuni 212 Batal Digelar di Monas, Ustaz Felix Siauw Ungkap Kenangan: Biasanya Kita Padati Monas

Oleh karena itu, Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz menginstruksikan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Abdul Rakhman Baso untuk berkantor di wilayah Poso.

Hal tersebut dilakukan demi memaksimalkan perburuan terhadap kelompok MIT pimpinan Ali Kalora, yang diduga menjadi pelaku pembantaian satu keluarga di Sigi.

"Perintah Kapolri hari Selasa, 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan di-back up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam pernyataan tertulisnya, di Jakarta, Rabu, 2 Desember 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News.

"Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga," sambungnya.

Baca Juga: Jangan Panik! Lakukan Langkah-langkah Ini, Jika Salah Satu Anggota Keluarga Anda Positif Covid-19

Bantuan ke Masyarakat

Lebih lanjut, Argo mengatakan, selain memburu kelompok MIT, aparat gabungan juga melakukan trauma healing kepada warga paska aksi teror yang dilakukan kelompok MIT.

Kemudian, untuk memberi rasa aman kepada warga Polri juga menempatkan personel Brimob di tiga lokasi di areal transmigrasi Desa Levonu Sigi.

"Bantuan Sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu,” ungkap Argo.

“Lalu perbaikan enam buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa 4 peti mati dan bantuan duka air mata," ucapnya.

Baca Juga: Angka Kemiskinan di Papua dan Papua Barat Turun, KSP: Bukti Transformasi Ekonomi Berjalan Baik

Selain itu Polri juga melakukan dialog dengan tokoh masyarakat, agama serta tokoh adat Sulteng agar masyarakat tidak termakan isu hoaks.

Diberitakan sebelumnya, satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Dusun Lepanu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diduga dibunuh oleh Kelompok MIT.

Peristiwa pembantaian mengerikan dan sadis ini terjadi pada Jumat, 27 November 2020 sekitar pukul 9.00 WITA. 

Keempat korban yang dibunuh Kelompok MIT Yasa alias Yata sebagai kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka, dan Pedi.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah