Ngabalin dan Fadli Zon Cekcok Soal Islamofobia, Refly Harun Minta Moeldoko Disiplinkan Anak Buahnya

- 3 Desember 2020, 20:02 WIB
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun.
Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun. /ANTARA

Baca Juga: Geledah Rumah Dinas Edhy Prabowo, KPK Temukan Uang Rp4 Miliar

"Ini PDIP saja boleh mengkritik, walaupun PDIP sudah kita anggap sebagai the ruling party yang jelas mendukung Jokowi," ucapnya.

"Contohnya kita lihat seorang anggota DPR fraksi PDIP, Adian Napitupulu kerap mengkritik Erick Thohir yang juga kan bagian dari pemerintahan, bahkan orang kepercayaannya Presiden Jokowi," sambung Refly Harun.

Jadi Refly Harun sekali menegaskan bahwa Fadli Zon berhak berbicara di luar topik, karena seyogyanya DPR adalah departemen yang dipilih oleh rakyat Indonesia.

Baca Juga: Benny Wenda Minta Bantuan Australia untuk Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Polri Beri Peringatan

"Seorang anggota DPR itu dia elected by the people, jadi di dalam dirinya sendiri dia ada sebuah sosok dan dia sendiri bisa menjadikan dirinya sendiri sebagai juru bicara rakyat," tuturnya.

Oleh karena itu menurut Refly Harun ranahnya berbeda dengan seorang tenaga ahli KSP seperti Ngabalin.

"Levelnya berbeda dengan tenaga ahli utama KSP, karena dia birokrat saja, staf yang direkrut, walaupun dikasih jabatan tinggi dia bukan juru bicara resmi pemerintah," ucapnya.

Baca Juga: Unggahan Permintaan Maaf Habib Rizieq Hilang, dr. Tirta: Mungkin Pihak Instagram Sensi

Padahal Refly Harun telah mendengar pernyataan Moeldoko selaku Kepala KSP, bahwa hanya orang-orang tertentu saja yang dapat berbicara atas nama Istana.

"Moeldoko telah mengatakan yang bisa bicara atas nama Istana itu kan hanya tiga orang saja, yaitu Moeldoko sendiri, Pramono Anung selaku Sekretaris Kabinet Indonesia, dan Pratikno sebagai Menteri Sekretaris Negara," tuturnya.

Halaman:

Editor: Ikbal Tawakal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah