Desmond Persoalkan Laskar FPI untuk Perang, HNW: Aneh, Padahal Ada 'Laskar' Jokowi dan Gerindra

- 12 Desember 2020, 21:17 WIB
Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid menanggapi pernyataan Desmond.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid menanggapi pernyataan Desmond. /Instagram/@hnwahid.

PR BEKASI - Menjadi Pimpinan Komisi III DPR RI pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) pada Kamis, 10 Desember lalu, Desmond J Mahesa sempat mempertanyakan istilah 'laskar' yang ada pada kelompok Front Pembela Islam (FPI).

Dalam pernyataannya, ia menganggap adanya laskar seolah-olah seperti ingin berperang, ia juga menanyakan untuk apa dibentuknya laskar tersebut.

Karena keberadaan laskar jika bertujuan untuk mendirikan negara, maka hal itu melawan konstitusi.

Baca Juga: Habib Rizieq Ditetapkan Jadi Tersangka, UAS Berefleksi: Mungkin Nampaknya Saya Tak Lama Lagi

"Kakek saya juga komandan laskar, untuk ini tapi tujuannya kemerdekaan. Nah laskar sekarang tujuannya apa? Mau mendirikan negara Islam? Itu melawan konstitusi," ucap Desmond saat itu. 

Untuk diketahui kegiatan RDPU tersebut, turut menghadirkan pihak keluarga korban yang anggota keluarganya tertembak dalam insiden untuk dimintai keterangan dan pendapatnya. Kegiatan tersebut dipandu oleh pimpinan Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa.

Menanggapi ucapan Desmond, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menyatakan keanehannya, menurutnya istilah atau penggunaan nama 'laskar' banyak digunakan selain oleh FPI.

Kemudian ia juga menyebut sejumlah contoh penggunaan nama laskar yang ada selain FPI. Lebih jauh laskar FPI menurut pendapat HNW merupakan laskar yang selama ini diketahuinya banyak membantu warga ketika terjadi bencana. 

Baca Juga: Begini Nasib Reynhard Sinaga Sekarang, Pengadilan Inggris Perberat Hukuman Jadi 40 Tahun Penjara

"Aneh memang pernyataan Desmond M. Pdhl selain Laskar zaman prakemerdekaan, ada jg Laskar Manguning, Laskar Jokowi, Laskar Pelangi, bahkan Laskar Gerindra. Mrk mau bikin negara apa? Laskar FPI dg seragam putih2 justru dikenal terdepan bantu warga saat bencana," tutur Hidayat Nur Wahid seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari akun Twitter miliknya @hnurwahid, Sabtu, 12 Desember 2020.

Menyusul cuitannya tersebut, HNW kembali mengunggah sejumlah hasil tangkapan layar yang menunjukkan beberapa hasil pencarian nama laskar yang digunakan dalam banyak kelompok atau organisasi di masyarakat.

"Berikut sebagian nama Laskar, selain Laskar FPI, yg semuanya tidak untuk mendirikan Negara apapun," tulis HNW dengan menampilkan hasil pencarian seperti laskar pelangi, laskar rakyat Jokowi, laskar garuda gerindra hingga laskar wong kito (Sriwijaya FC).

Sementara itu Desmond, dalam pernyataan lainnya mengatakan, istilah laskar, identik dengan tentara yang seolah bertujuan untuk perang.

Baca Juga: Begini Nasib Reynhard Sinaga Sekarang, Pengadilan Inggris Perberat Hukuman Jadi 40 Tahun Penjara

Karena itu ia menilai keberadaan laskar justru seolah menjadikan negara seperti dalam keadaan berperang.

"Kalau ini laskar kan tentara. Ini bingung juga saya. Laskar ini tentara untuk perang juga, perang sama siapa?" kata Desmond.

"Kalau ini laskar, ini kan perang, juga gak bener ini. Saya sebagai pimpinan komisi III melihat hal-hal ini jadi kayak negara ini dalam keadaan perang semua. Jadi kalau udah laskar-laskaran ini sama saja zaman kita laskar pra-revolusi," sambung Desmond.

Karena itu, Desmond mengingatkan agar semua pihak dapat berhati-hati, agar tidak sampai berujung pada kesan seperti mau berperang. 

Baca Juga: Jangan Khawatir Cukai Rokok Naik, Komnas PT: Putusan Ini Akan Perbaiki Nasib Petani yang Susah

Lebih jauh Desmond dalam kesempatannya meminta agar semua pihak dapat bersikap secara tenang, terlebih di masa pandemi COVID-19 ini.

"Agak keluar konteks saya karena ini bicara tentang berbangsa. masa kita rusak yang sudah kita bangun karena kepentingan-kepentingan politik, kan lucu. Sudah saatnya kita cooling down untuk menghadapi persoalan covid yang kapan selesainya tidak jelas," tuturnya.

Lebih jauh menurut Desmon, kondisi bangsa Indonesia dengan segala bebannya saat ini dan dapat bertahan saja sudah bagus, sehingga hal tersebut tidak perlu lagi ditambah dengan beban lainnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah