Survei BNPT: 85 Persen Generasi Milenial Rentan Terpapar Paham Radikal

- 17 Desember 2020, 09:41 WIB
Ilustrasi tolak radikalisme.
Ilustrasi tolak radikalisme. /PMJ News

PR BEKASI - Berdasarkan hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang potensi radikalisme mengungkap bahwa sebanyak 85 persen generasi milenial rentan terpapar paham radikal.

Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebutkan bahwa dengan hasil survei tersebut masyarakat diingatkan untuk mewaspadai pergerakan radikalisasi di dunia maya.

Hal tersebut ia tekankan bukan hanya di Tanah Air saja, melainkan di seluruh dunia. Karena gerakan radikalisasi juga mengancam secara global.

Baca Juga: Anggota DPR Sebut Hoaks dan Propaganda di Medsos Dapat Memecah Belah Bangsa

"Dengan hasil survei ini, kita diingatkan untuk mewaspadai pergerakan spread of radicalisation di dunia maya ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia," kata Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari PMJ News pada Kamis, 17 Desember 2020.

Hasil survei tersebut disampaikan di sela penutupan Rakornas Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di Nusa Dua, Bali pada Rabu, 16 Desember 2020 malam hari.

Selain itu, Boy Rafli juga  mengatakan bahwa situasi pandemi Covid-19 yang dimanifestasikan dalam aktivitas sekolah diliburkan dan perkantoran sebagian diatur membuat masyarakat di rumah lebih banyak menggunakan waktu untuk berselancar di dunia maya.

Baca Juga: Cek Fakta: Tunggakan Tahunan BPJS Kesehatan Dikabarkan Bisa Lunas dengan Bayar Iuran 6 Bulan

Ia mengibaratkan generasi milenial yang mengakses internet layaknya masuk ke hutan belantara. 

Saat mencari konten keagamaan misalnya, lanjut dia, ada kecenderungan menerima preferensi ceramah keagamaan dengan durasi singkat sehingga tidak diterima secara utuh.

Sementara di sisi lain, jaringan teroris sangat intens menyebarkan narasi radikal dan intoleran terutama di media sosial yang mudah diakses oleh siapa saja dan di mana saja.

Baca Juga: Wahidin 'Perang' dengan Ridwan Kamil Soal Kerumunan HRS, Refly Harun: Saling Salah Menyalahkan Ya

"Pada saat yang sama, anak-anak muda yang disebut gen Z ini belum tumbuh ketertiban sosial, kepatuhan hukum dan itikad dalam menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik," kata Boy.

Selanjutnya, ia meminta kepada seluruh peserta Rakornas yang merupakan pengurus FKPT dari 32 provinsi berperan aktif mengatasi masalah tersebut.

"Tidak bisa kita melarang internet, karena itu hak anak muda. Tapi bagaimana memberi edukasi yang baik, yaitu menggunakan medsos dengan cerdas," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah