Network
PR BEKASI - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menduga ada sekitar 20.000 lebih kotak amal yang diduga menjadi sumber pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah.
Sekitar 20.000 lebih kotak amal itu diduga tersebar di 7 Provinsi di 12 wilayah yang berbeda.
Menanggapi hal tersebut, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar sangat terkejut, karena selama ini yang diketahui kotak amal disimpan di Masjid hanya digunakan untuk kegiatan sosial.
Baca Juga: Pasang Baliho 'Mimpi Jadi Presiden', Sahroni: Selama Gratis, Mimpi Apa Aja Boleh, Jangan Panik!
"Berita ini sungguh mengejutkan bagi saya. Karena kita tahu kotak amal itu ditaruh di Masjid atau Yayasan Yatim Piatu, itu semata-semata untuk kegiatan amal, kegiatan sosial," kata Musni Umar, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari tayangan kanal YouTube Musni Umar, Sabtu, 19 Desember 2020.
Dia pun merasa terkejut dan sedih, karena lagi-lagi yang menjadi tertuduh adalah umat Islam.
"Ini sungguh-sungguh mengejutkan bagi kita, karena setiap diungkapkan yang namanya terorisme itu, langsung menghantam umat Islam. Karena pasti yang dituduh itu adalah umat Islam," kata Musni Umar.
Baca Juga: Dipo Alam Tanggapi Penyataan Puan Maharani Soal Pengkajian Wacana Presiden Tiga Periode
Apalagi menurutnya, selama ini banyak tertuduh terorisme justru langsung ditembak mati atau dibunuh, bukannya diadili di Pengadilan.
"Jadi kita sungguh sedih, prihatin, dan menangis. Karena sejatinya setiap ada yang diduga penjahat, perampok, terorisme, itu sebaiknya dilumpuhkan, jangan dibunuh, dan diproses secara hukum. Nanti di pengadilan kita akan mengetahui apa sesungguhnya yang terjadi," tutur Musni Umar.
Musni Umar lantas menyoroti proses pengadilan para tertuduh terorisme yang jarang dipublikasikan ke publik.
Baca Juga: Sentil Amien Rais yang Sarankan Jokowi Mundur sebagai Kepala Negara, Ruhut Sitompul: Siapa Kau?
"Selama ini pengadilan mereka yang dituduh melakukan terorisme itu selalu tidak dipublikasikan oleh media, hingga kita tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Apa mereka disusupi, apa mereka diperalat, atau mereka dijadikan spionase," tuturnya.
Musni Umar lantas menjelaskan bahwa ajaran Islam tidak seperti yang banyak disangkakan banyak orang selama ini.
"Kita sangat sedih karena setiap terorisme selalu dikaitkan dengan umat Islam. Karena sejatinya Islam itu sangat mulia, damai, dan membawa suatu kebahagian," kata Musni Umar.
Baca Juga: Bantah Hoaks Deklarasi Partai Humanis, Medsos Susi Pudjiastuti Malah Banjir Curhatan Warganet
Oleh karena itu, Musni Umar berharap agar kasus terorisme ini segera diusut tuntas, dan tidak dijadikan alat untuk mendiskreditkan umat Islam.***
