Dirinya menambahkan, saat ini JI disebut memiliki bagian struktur khusus untuk membentuk kader jamaahnya.
Diketahui, saat ini penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah dipegang oleh Wijayanto, sedangkan koordinator pelatihan dipegang oleh Joko Priyono alias Karso.
Baca Juga: Peringati Para Pelanggar HAM, Fahri Hamzah: Waspadalah, Kalian Akan Dapat Giliran!
Argo Yuwono kemudian meminta seluruh golongan masyarakat agar bersama-sama mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di di kalangan anak muda agar tidak mudah direkrut.
Dia menekankan pentingnya pelibatan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi, dan keamanan di lingkungan masing-masing agara anak muda tidak mudah direkrut oleh kelompok teror.
Densus 88, kata dia, juga terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus.
Baca Juga: Ikuti Aturan Pemprov DKI Jakarta, Taman Margasatwa Ragunan Tutup pada Natal dan Tahun Baru
Densus 88 melakukan pemantauan mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi, sampai penegakan hukum.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatera, yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.
Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.