"Argumen bahwa kalau mau korupsi dari dulu saja itu lemah Mas Goodie. Karena bisa dibantah dengan argumen ketahuannya baru sekarang," kata Andi Arief, yang dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari akun Twitter @Andiarief_, Selasa, 22 Desember 2020.
Argumen bahwa kalau mau korupsi dari dulu saja itu lemah Mas Goodie. Karena bisa dibantah dengan argumen ketauannya baru sekarang.— andi arief (@Andiarief__) December 21, 2020
Dia juga mengatakan bahwa Majalah Tempo patut diapresiasi, karena membantu mengungkap sejumlah misteri dalam kasus korupsi.
Baca Juga: Tak Ingin Ulangi Kejadian di Idul Fitri, Gubernur Jawa Timur Beri Instruksi Khusus Pengelola Wisata
Andi Arief lantas mengimbau, agar pihak-pihak yang dicurigai terlibat dalam korupsi, tidak usah marah atau panik, jika memang tidak merasa bersalah.
Meskipun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengatakan bahwa hasil investigasi Majalah Tempo itu salah.
"Tempo membantu mengungkap kasus korupsi. Harus diapresiasi. Bagi yang disangkakan terlibat santai saja, gak perlu keringetan. Toh KPK sendiri hari ini tidak bilang Tempo salah," kata Andi Arief.
Baca Juga: Tak Hanya Antisipasi Kerumunan Massa di Libur Akhir Tahun, Ganjar Ingatkan Akan Hal Ini
Sebelumnya, menanggapi dugaan keterlibatan Gibran dalam korupsi dana bansos, KPK menegaskan bahwa pihaknya menerima info dari siapa saja yang bisa membantu proses penyelidikan.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga mengatakan akan tetap melakukan proses hukum secara profesional terhadap siapa pun itu, jika memang ada pihak lain yang terlibat dalam kasus korupsi bansos tersebut.
Sementara, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, KPK akan memastikan setiap informasi perihal kasus itu, dengan menggali dan mengonfirmasi kepada para saksi yang nantinya dipanggil dan diperiksa oleh tim penyidik KPK.***