Sebut Said Didu Tak Bisa Bedakan Islam dengan Kelompok Islam, Guntur Romli: Apa Dia Bodoh Mutlak

- 24 Desember 2020, 12:15 WIB
Guntur Romli (kanan) kritisi cuitan kontroversial dari Said Didu (kiri).
Guntur Romli (kanan) kritisi cuitan kontroversial dari Said Didu (kiri). /Foto kolase dari Instagram @gunromli dan Antara Foto

PR BEKASI – Mohamad Guntur Romli melemparkan kritikan pedas terhadap pengamat politik Muhammad Said Didu yang membuat cuitan kontroversial.

Dalam cuitan Said Didu yang telah dihapusnya, ia mengucapkan bahwa penunjukan Yaqut Cholil Qoumas yang akrab disapa Gus Yaqut sebagai Menteri Agama (Menag) oleh Presiden Jokowi bertujuan untuk menakut-nakuti kelompok Islam tertentu di Indonesia.

"Terima kasih atas penjelasan mas Qodari. Akhirnya kami tahu bahwa bapak presiden inginkan Menag untuk menggebuk Islam. Sekali lagi terima kasih," kata Said Didu. 

Baca Juga: Cek Fakta: Penerima Vaksin Gratis Covid-19 Dikabarkan Harus Peserta Aktif BPJS Kesehatan?

Menanggapi hal tersebut, Guntur Romli menyebutkan bahwa Said Didu bodoh apabila tidak bisa membedakan antara kelompok Islam tertentu dengan Islam.

“Qodari bilang "dia keras dengan Kelompok Islam tertentu", Said Didu bilang "Presiden inginkan Menag unt 'menggebuk' Islam" | klau Said Didu tdk bsa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dgn 'Islam' dia bodoh mutlak, klau dia bisa bedain berarti sengaja mau menghasut & fitnah,” kata Guntur Romli, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Twitter @GunRomli, pada Kamis, 24 Desember 2020.

Guntur Romli pun mendesak agar Said Didu mengakui tindakannya lebih dulu bukan malah meminta maaf, yang seolah-olah ingin mengaburkan ucapannya.

Baca Juga: Senang Terawan Keluar dari Panggung Politik, Rachland Nashidik: Beliau Dokter yang Baik dan Telaten

Lanjutnya, Guntur Romli pun mempertanyakan cuitan itu apakah Said Didu ingin menghasut dan memfitnah seseorang. 

“Permintaan maaf Said Didu itu hanya ingin mengaburkan, hrusnya dia ngaku dulu, apa dia bodoh mutlak krn gak bisa bedakan antara 'kelompok Islam tertentu' dgn 'Islam' atau dia sebagai ingin menghasut & memfitnah," tutur Guntur Romli.

Guntur Romli menjelaskan bahwa sudah sangat jelas perbedaaan antara Islam dengan kelompok Islam tertentu.  

Baca Juga: Jangan Terlewat, Berikut Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 yang Akan Segera Dibuka Tahun 2021

“'Islam' itu agama, klau 'kelompok Islam tertentu' misalnya ISIS, FPI, HTI, apakah menolak ISIS, FPI, HTI sama dengan menolak 'Islam'? Jelas tidak! Klau tdk bisa bedain ini--klau Said Didu mau ngaku--maka bodoh mutlak,” ujar Guntur Romli.

Diketahui, cuitan kontroversial Said Didu disampaikan untuk menanggapi pernyataan Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari terkait Gus Yaqut yang baru saja ditunjuk menjadi Menag.

Qodari menilai, Gus Yaqut memang memiliki sikap yang keras dengan kelompok agama tertentu.

Baca Juga: Loncat dari Wali Kota ke Mensos, Musni Umar Peringati Risma: Baru Dilantik dan Sudah Melanggar UU

“Soal Gus Yaqut, dia keras kepada kelompok Islam tertentu, itu yang dicari presiden dari Yaqut ya. Bahwa selama ini Yaqut keras kepada kelompok-kelompok yang sekarang berhadapan dengan pemerintah. Jadi kuat ideologi, kuat pertarungan ideologi, head to head gitu,” ucapnya.

Menurutnya, selain sebagai politikus PKB, Gus Yaqut juga merupakan warga Nahdlatul Ulama. 

Artinya, Qodari menyampaikan, sosok Gus Yaqut sangat pas untuk menduduki pos Kementerian Agama. Terlebih Gus Yaqut memiliki sepak terjang di lapangan yang cukup apik bersama GP Ansor.

Baca Juga: Masukkan NIK dan KTP di https://dtks.kemensos.go.id/ untuk Cek Nama Penerima BST Kemensos Rp300.000

“Pasti NU berada di belakang Yaqut. Kenapa? Ketua GP Ansor, Ketua Banser, ya kemudian secara lapangan juga kalau selama ini yang dilawan punya pasukan, ini punya pasukan. Ya mudah-mudahan akan ketemu ya pintu-pintu untuk dialog, kita tidak menginginkan kekerasan,” ujar Qodari.

Terkait cuitan kontroversial itu, melalui Twitternya, Said Didu melontarkan  permintaan maaf kepada pihak-pihak yang merasa tersinggung. 

Said Didu menjelaskan bahwa mention dalam cuitan tersebut ada yang ditafsirkan bahwa dirinya tengah menuduh seseorang. Ia menjelaskan bahwa tidak ada unsur menuduh, apalagi menuduh Menag Gus Yaqut. 

Baca Juga: Reshuffle Kabinet sebagai Wujud Rekonsiliasi, Henry Subiakto: Inilah Dinamika Politik yang Positif

“Krn mention saya tsb ditafsirkan seakan menuduh seseorang dan bermuatan SARA maka dalam waktu tidak terlalu lama mention saya tersebut saya hapus demi kebaikan bersama,” ucap Said Didu. 

“Saya sama sekali tdk menuduh siapapun dlm mention saya tsb, apalagi Bpk Menag Yaqut Choli Quomas,” katanya. 

Lanjutnya, ada kesalahan atau multi tafsir dari pengertian kata menggebuk dalam cuitan tersebut. Ia menjelaskan bahwa penggunaaan kata menggebuk untuk menunjukan upaya meluruskan secara hukum.

Baca Juga: Sikap Irma Dinilai 'Kekanak-kanakan', Faizal Assegaf: Memaknai Pilpres kok Kayak Perang

“Saya menyadari bahwa sepertinya ada kesalahan pengertian kata "menggebuk" dalam mention saya tsb walau saya sdh berikan tanda kutip. 

Maksudnya adalah meluruskan secara hukum. Dan krn kesalahan tsb maka bbrp waktu kemudian twit saya tsb saya hapus. Sekali lagi saya mhn maaf,” tutur Said Didu.

Ia juga meminta maaf atas apabila ada pihak yang merasa tersinggung dengan cuitan kontroversial yang telah ia hapus itu. 

Baca Juga: Mengaku Kecewa dengan Prabowo, Fahri Hamzah: Beliau Tak Pernah Tampak untuk Damaikan Keadaan

“Atas kesalahan tersebut, jika ada pihak merasa tersinggung dg mention saya tersebut (yg saya sdh hapus bbrp waktu setelah saya tulis), saya mohon maaf. Terima kasih,” ucap Said Didu.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x