Sebut Tak Ada Islam Intoleransi, Natalius Pigai: Justru yang Ada Cara Pandang Pemimpin yang Radikal

- 29 Desember 2020, 08:38 WIB
Aktivis HAM, Natalius Pigai mengomentari masalah intoleransi umat beragama.
Aktivis HAM, Natalius Pigai mengomentari masalah intoleransi umat beragama. /Instagram.com/@natalius_pigai

PR BEKASI - Aktivis HAM Natalius Pigai kembali mengkritik sikap pemimpin yang dinilainya terlalu mengumbar kata-kata seakan peduli pada kaum minoritas.

Pasalnya, dia menilai selama terjadi kasus pembantaian di Sigi, bahkan di saat pendeta dan katekis dibunuh, pemerintah terkesan diam saja.

Natalius Pigai lantas menegaskan bahwa pihaknya membutuhkan tindakan konkret dari pemerintah, bukan hanya sekadar kata-kata manis saja.

Baca Juga: Sebut Adanya Malapetaka Demokrasi, Amien Rais: DPR dan MPR Sudah Tunduk pada Kemauan Presiden

"Tidak perlu umbar kata seakan-akan solider. Ketika umat Sigi, pendeta dan katekis dibunuh, jasmin dan piladelphia tidak pasti. Kemana aja. Kita butuh konkret," kata Natalius Pigai, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan Twitter @NataliusPigai2, Selasa, 29 Desember 2020.

Menurutnya, apa yang dilakukannya sekarang bukan hanya mengumbar kata-kata tidak jelas, tapi bentuk upaya dalam menjalankan tugas sebagai Ketua Tim Pembela Ulama, umat Islam, dan kasus-kasus yang menyangkut hak asasi manusia.

"Saya ini bukan saja umbar kata-kata, tapi Ketua Tim Pembela Ulama, umat Islam, dan kasus-kasus yang mendera mereka atas dasar ukhuwah insaniah," kata Julius Pigai.

Lebih lanjut, Natalius Pigai menegaskan bahwa di Indonesia tidak ada Islam intolenransi, tidak ada Islam radikal, maupun Islam teroris, tapi yang ada hanya lah cara pandang pemimpin yang intolenransi.

Baca Juga: Optimistis Bangkitkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia di 2021, Begini Strategi Sandiaga Uno

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x