Haikal Hassan Diminta Berikan Bukti Mimpi Bertemu Rasulullah, Refly Harun: Jadi Aneh ya

- 29 Desember 2020, 14:26 WIB
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun /Tangkapan layar YouTube/Refly Harun

PR BEKASI- Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut mengomentari soal pertanyaan yang diberikan oleh pihak penyidik di Polda Metro Jaya ketika dilakukan klarifikasi soal kasus mimpi yang menimpa Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan.

Dalam klarifikasi di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Haikal Hassan diminta untuk memberikan bukti kalau mimpinya bertemu Rasulullah itu benar adanya.

"Jadi aneh ya, pertama Haikal Hassan menceritakan kalau dia pernah bermimpi bertemu Rasulullah. Tidak ada yang salah kalau orang ditanya pernah bermimpi," ujar Refly Harun.

Baca Juga: Kaleidoskop 2020: 5 Kasus Korupsi Terhangat, Mulai dari Walkot Cimahi hingga Eks Mensos Juliari

Akan tetapi Refly menambahkan, kalau ditanya bukti dari mimpi tersebut itu yang menjadi super masalah.

Menurutnya yang bermasalah adalah orang yang melaporkan dan sampai membuat mimpi itu harus diperiksa.

"Bayangkan betapa absurdnya masalah ini, bagaimana cara membuktikan seseorang itu bermimpi atau tidak," ujar Refly.

Baca Juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, BPKN: Kami Sangat Mengapresiasi PresidenJokowi

Padahal, Refly melanjutkan, tidak ada alat yang dapat membuktikan benar atau tidaknya mimpi itu terjadi.

Selain itu, diungkapkan Refly bahwa mimpi masuk ke dalam wilayah yang privat, dan hanya berkaitan dengan orang yang mendapat mimpi tersebut.

"Tidak ada alat yang memverifikasi apakah mimpinya benar atau tidak, ya namanya juga bermimpi," ucapnya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Refly Harun, pada Selasa, 29 Desember 2020.

Baca Juga: Sebelum Melakukan Perang Sungguhan di Suriah, Anggota JI Dilatih Bela Diri Selama 6 Bulan di Ungaran

Karena itu dia tidak heran ketika akhirnya Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III dari Partai Nasdem memberikan dukungannya kepada Haikal Hassal, dan mengatakan kalau kerjaannya juga bermimpi terus.

"Dan saya kira banyak orang yang suka bermimpi, entah itu bermimpi dalam artian denotatif atau konotatif. Denotatif itu maksudnya tidur dan bermimpi, tapi kalau tidak tidur lalu bermimpi namanya menghayal," katanya.

Refly menilai perihal ini sangat terkait dengan gejala lapor melapor, yang menunjukkan buruknya hukum dan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Merasa Jengkel karena Selalu Dipalak, Pedagang Ini Nekat Tusuk Preman hingga Tewas

Dia menuturkan kalau sekarang tak hanya perbedaan pendapat yang dilaporkan tetapi mengalami mimpi pun bisa diajukan laporan.

"Itu semua karena perkubuan politik yang berbeda, yang namanya Haikal Hassan, HRS Center, juru bicara PA 212, mereka adalah kelompok-kelompok yang dianggap berseberangan jalan dengan pemerintahan Jokowi," ujar Refly.

Dia menyatakan bahwa tidak jarang pihak dari Habib Rizieq itu melancarkan demokrasi, dan termasuk keras terhadap pemerintahan.

Baca Juga: DKPKP Jakarta Adakan Gelar Pangan Murah di Tujuh Pasar di Ibu Kota

"Jadi kalau soalnya adalah mereka beroposisi ya mereka harus dihormati, seperti kata Rocky Gerung, HRS sebagai oposisi harus dihormati jangan dihabisi," ucapnya.

Karena, Refly menjelaskan, sebuah demokrasi tanpa oposisi itu dinamakan tirani, otoritarianisme, dan tentu masyarakat tidak ingin kembali ke zaman ketika otoritarianisme itu berkuasa, atau berada pada kubangan negara yang otoriter.

"Saya tadinya berharap mereka memarahi para pelapor yang mempermasalahkan hal yang engga-engga, bayangkan mimpi segala dilaporkan, bayangkan, padahal tidak ada tindak pidana ketika orang bermimpi dan menceritakan mimpinya," kata Refly.

Baca Juga: Kesal Lantaran Sering Dipalak, Pedagang Habisi Nyawa Preman di Tanah Abang

Dia menyebut masalah percaya atau tidak soal mimpi tersebut ada di tangan yang mendengarkan.

Refly berharap tidak ada lagi segala bentuk penghakiman dan penghukuman terhadap hal-hal yang seperti itu.

"Mimpi segala mau dilaporkan dan orangnya dipanggil dan disuruh membuktikan bagaimana mimpi ketemu Rasul itu," katanya.***

Editor: Puji Fauziah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x