Pelaku Parodi Lagu Indonesia Raya WNI, Hendropriyono: Mereka Orang yang Mabuk oleh Mimpinya Sendiri

- 1 Januari 2021, 12:18 WIB
Mantan Ketua BIN, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono.
Mantan Ketua BIN, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono. /Instagram.com/@am.hendropriyono

PR BEKASI - Baru-baru ini, masyarakat Indonesia dibuat geram dengan aksi parodi lagu Indonesia Raya, yang dilakukan oleh kanal YouTube My Asean yang berlogo bendera Malaysia.

Pasalnya, secara garis besar, lagu parodi tersebut berisi penghinaan terhadap Indonesia dan juga Presiden Joko Widodo, dan Proklamator Soekarno.

Awalnya, masyarakat Indonesia menduga bahwa pelaku adalah warga negara Malaysia. Tapi ternyata, pelaku parodi lagu Indonesia Raya tersebut adalah warga negara Indonesia (WNI).

Baca Juga: Minta Pemerintah Harus Bina PKS, Teddy Gusnaidi: Kalau Tak Bisa Dibina, Binasakan juga Seperti FPI!

Hal itu diketahui dari rilis resmi Kantor Berita Malaysia, Bernama pada Kamis, 31 Desember 2020, yang menyebut bahwa pelaku merupakan seorang pria WNI berusia 40 tahun dan telah diringkus oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM) di wilayah Sabah pada Senin, 28 Desember 2020.

Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, 
Hermono telah membenarkan kabar tersebut dan menyebut bahwa pelaku masih dalam pemeriksaan kepolisian Malaysia.

Menanggapi hal tersebut, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono mengatakan bahwa memang yang sering membuat Indonesia jelek di mata dunia adalah pengkhianat, yang sering menjelek-jelekkan bangsanya sendiri.

Baca Juga: Sedih FPI Dibubarkan, Mardani Ali Sera: Negara Punya Tugas Membina, Bukan Menghabisi Ormas

"Parodi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya ternyata seorang WNI yang ada di Sabah. Memang yang kerap bikin kita jelek di mata dunia adalah pengkhianat, yang menjelek-jelekkan bangsanya sendiri," kata AM Hendropriyono, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari unggahan Instagram @am.hendropriyono, Jumat, 1 Januari 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AM Hendropriyono (@am.hendropriyono)

 

Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) itu mengatakan bahwa selain pengkhianat, pelaku parodi lagu Indonesia Raya adalah orang yang mabuk oleh mimpinya sendiri, sehingga tidak tahu lagi apa itu moral Pancasila maupun moral agama.

"Mereka adalah orang yang mabuk oleh mimpinya, sehingga tidak tahu malu. Moral yang dijunjung bukan lagi moral Pancasila, dan agama yang dijunjung bukan lagi agama Allah," kata AM Hendropriyono.

Baca Juga: Minta Risma Pastikan BLT Tak Dikorupsi, Luqman Hakim: Jangan Pusingkan Rokok, Rakyat Tak Bodoh Bu!

AM Hendropriyono lantas mengucapkan terima kasih kepada Inspector General of Police (IGP) Malaysia, Tan Sri Abdul Hamid Badur.

"Terima kasih kepada IGP Malaysia Tan Sri Abdul Hamid Bador, yang yakin bahwa Bareskrim Polri telah mengambil tindakan drastis," kata AM Hendropriyono.

Dirinya lantas menegaskan bahwa alat-alat negara Indonesia akan menegakkan hukum dan menyeret pengkhianat yang telah membuat parodi lagu Indonesia Raya tersebut ke Pengadilan.

Baca Juga: Pembubaran FPI Tak Cederai Demokrasi, Ferdinand Hutahaean: Cara Ini Bagian dari Merawat Kebangsaan

"Alat-alat negara Indonesia akan menegakkan hukum, dengan menyeret pengkhianat tersebut, sekaligus para penebar kebencian yang melahirkan orang seperti ini ke Pengadilan," ujar AM Hendropriyono.***

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah