Tanggapi Penemuan Drone di Kepulauan Indonesia, Pengamat Militer: Kemhan Tak Boleh Pandang Remeh

- 4 Januari 2021, 12:46 WIB
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas NH Kertopati./ANTARA/
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas NH Kertopati./ANTARA/ /

Diketahui hasil penemuan, UUV tersebut berlabel Shenyang Institute of Automation Chinese Academic of Science yang merupakan platform khusus untuk mendeteksi kapal selam Non-Chinese, serta merekam semua kapal di perairan Asia Tenggara dan Laut Natuna Utara.

Meski UUV ini merupakan bentuk penelitian, namun tidak menutup kemungkinan bahwa China dan negara lainnya juga meluncurkan USSV (Unmanned Sub-Surface Vehicle) yang membawa persenjataan.

Artinya penemuan UUV ini menjadi bukti bahwa perairan Indonesia dapat menjadi 'spill over' atau adu kekuatan militer antara China dan Amerika serta sekutunya.

Baca Juga: 1.610 Personel Gabungan Bantu Amankan Sidang Perdana Praperadilan Rizieq Shihab Hari Ini

"UUV ini masuk ke dalam kategori platform penelitian bawah laut. Namun tidak menutup kemungkinan China atau negara lainnya sudah meluncurkan USSV (Unmanned Sub-Surface Vehicle) yang sudah membawa persenjataan. USSV ini lebih berbahaya daripada UUV," tutur Nuning.

Nuning menjelaskan bahwa UUV yang ditemukan dalam kondisi malfunction dan tidak expired, artinya ada kendala teknis di dalam sistemnya. Namun analisa awal dan sementara, disebutkan bahwa UUV tersebut telah memiliki jam selam lebih dari 25.000 atau hampir 3 tahun. 

Merujuk data itu dan ditarik mundur ke belakang, maka kemungkinan besar UUV yang ditemukan telah diluncurkan sejak November 2017.

Baca Juga: Diduga Terafiliasi dengan HTI, Wakil Dekan di Unpad Diberhentikan

Atas penemuan ini, maka pemerintah harus membuat peraturan untuk menentukan tata cara menghadapi 'ilegal research' atau penelitian ilegal di perairan Indonesia, mulai dari perairan kepulauan hingga zona ekonomi eksklusif.

Kemudian dari Kementerian Pertahanan sendiri dapat segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan agar memasang alat pendeteksi di dalam laut (underwater detection device) di seluruh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan semua selat strategis.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x