Blusukan Mensos Risma Diduga Hanya Sandiwara, Rachland Nashidik: Kasihan PDIP, Kadernya Berbohong

- 7 Januari 2021, 08:48 WIB
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik.
Politikus Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /Facebook.com/Rachland Nashidik

Tak hanya itu, Andhy SP juga mengunggah beberapa potongan gambar untuk membuktikan bahwa PMKS yang ditemui Risma di Jalan Sudirman-Thamrin bukan benar-benar seorang tunawisma, tapi seorang penjual poster dan kelapa muda.

"Kalau yang menghadap ke depan atau yang rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno. Memang dia orang PDIP. Lokasi jualannya di Jalan Minangkabau, Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga," tulis akun Adhe Idol di Facebook, yang tangkapan layar unggahannya diunggah oleh Andhy SP di Twitter.

Baca Juga: Dituduh Telantarkan Anak, Teddy: Kalau Menelantarkan, Anak Gak Akan Kayak Sekarang, Gendut, Bahenol

Menanggapi hal tersebut, Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) Rachland Nashidik mengatakan, bila benar dugaan tersebut, maka Risma berutang penjelasan pada publik, agar jangan sampai Risma dituduh berbohong pada publik.

"Bila benar tunawisma yang ditemui Mensos Risma cuma pemeran pertunjukkan sandiwara, Ibu Risma berutang penjelasan pada publik. Jangan sampai beliau dituding berbohong kepada publik," kata Rachland Nashidik, yang dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari cuitan @RachlanNashidik, Kamis, 7 Januari 2021.

Politikus Partai Demokrat itu menilai, apabila benar blusukan Risma hanya sandiwara saja untuk pencitraan, maka kasihan PDIP, Mensos sebelumnya terjerat korupsi, lantas Mensos penggantinya ternyata berbohong.

Baca Juga: Minta Pemerintah Setop PSBB, Marzuki Alie: PSBB Buat Keluarga Miskin Baru, Malas, dan Tak Produktif

"Kasihan PDIP, bila setelah kadernya kedapatan korupsi, kader penggantinya ternyata berbohong," ujar Rachland Nashidik.

Sementara itu, sebelumnya Juru Bicara Wakil Presiden (Jubir Wapres), Masduki Baidlowi mengatakan, tujuan Risma melakukan blusukan di sejumlah wilayah di Jakarta adalah untuk mengaktifkan kembali (reaktivasi) 49 balai rehabilitasi milik Kementerian Sosial (Kemensos) yang tersebar di beberapa wilayah.

"Ada gagasan dari Bu Risma, yang kemudian disetujui oleh Pak Wapres, yaitu mengenai optimalisasi dan reformasi pengelolaan balai yang selama ini banyak idle (tidak digunakan)," kata Masduki Baidlowi di Jakarta, Rabu, 6 Januari 2021.

Halaman:

Editor: Rika Fitrisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah