Network
"Soal gelandangan ini harusnya membuat kita semua malu. Tidak hanya soal Gubernur DKI, tapi juga tentu Presiden Jokowi. Karena konstitusi kita memberikan amanat untuk menyejahterakan rakyat dan melindungi segenap bangsa," tutur Refly Harun.
Adanya kehadiran tunawisma di Indonesia, lanjut Refly Harun, tidak seharusnya menjadi bahan seorang politisi untuk jualan politik.
"Itu semua harusnya menjadi keprihatian dan tidak menjadi produk jualan politik. Baik untuk mengangkat citra seseorang, maupun menjatuhkan reputasi orang yang lain," ujar Refly Harun.
Baca Juga: Sebelum Disuntikkan ke Jokowi, MUI Gelar Sidang Fatwa Halal mengenai Status Vaksin Covid-19 Sinovac
Menurut Refly Harun, keberadaan tunawisma di Indonesia harus menjadi perhatian para pejabat publik, terutama Menteri Sosial.
"Justru di situlah kehadiran seorang Menteri Sosial agar berempati terhadap gelandangan," kata Refly Harun.
Atas dasar tersebut, Refly Harun mengajak masyarakat agar mengapresiasi kegiatan blusukan Bu Risma yang mau bersentuhan langsung dengan rakyat di lapangan.
"Bagaimana pun, kita tetap hargai sosok seperti Risma yang peduli untuk bersentuhan dengan rakyat yang jarang dilihat di pejabat-pejabat negara," ucap Refly Harun.
Baca Juga: Soal Skandal Fadli Zon, Habib Husin: Ini Delik Umum, Tak Ada yang Laporkan pun Polisi Bisa Menangkap
Akan tetapi, Refly Harun menduga bahwa Bu Risma didatangkan dari Surabaya ke Jakarta sebagai Mensos untuk 'menyaingi' Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengelola Jakarta mengingat kegiatan blusukan tersebut hanya dilakukan di Jakarta.
