'Kesal' dengan Masalah Impor Pangan, Jokowi Minta Siapkan Lahan Besar untuk Petani Lewat Food Estate

- 12 Januari 2021, 06:50 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lahan calon 'Food Estate' atau lumbung pangan baru.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau lahan calon 'Food Estate' atau lumbung pangan baru. /ANTARA/Hafidz Mubarak A/aww

Sejauh ini pemerintah tengah menyiapkan kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau di Kalimantan Tengah serta Kabupaten Humbang Hasundutan di Sumatra Utara sebagai lokasi food estate.

Menurut Jokowi, syarat berhasilnya ketahanan pangan adalah dengan memiliki lahan yang luas sehingga dapat menciptakan skala ekonomi dengan bertambahnya produksi yang mempengaruhi harga agar dapat bersaing dengan barang impor.

Baca Juga: BPOM Pastikan Vaksin Covid-19 Sinovac Aman Digunakan, Sekjen PSI: Saya Siap Antre Nunggu Giliran 

"Karena percuma kalau bisa berproduksi tapi sedikit, tidak berpengaruh apa-apa ke produk-produk impor tadi. Masalah dari dulu sampai sekarang, kenapa misalnya kedelai yang juga di Indonesia bisa tumbuh baik tapi kenapa petani kita tidak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor," ujar Presiden Jokowi.

Contoh lainnya dikatakan Jokowi, terjadi pada petani bawang putih di Wonosobo dan NTB yang tidak lagi mau menanam bawang putih, juga karena kalah harga dengan bawang impor.

"Kenapa dulu kita produksi banyak bawang putih, tapi petani tidak mau tanam lagi bawang putih? Karena harganya kalah dengan harga bawang putih impor, petani di Wonosobo, di NTB dulu menanam banyak bawang putih tapi kenapa tidak diperluas dalam jumlah besar sehingga bisa melawan bawang putih impor dan ada competitive price (persaingan harga) nya?" ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: HRS Jadi Tersangka Lagi, Luqman Hakim: Sabar Pak Rizieq, Hadapi dengan Senyuman dan Siapkan Mental 

Karena itu Jokowi meminta kepada Kementerian Pertanian (Kementan) agar dapat mencari lahan luas bagi petani untuk dapat menanam komoditas dalam skala lebih besar.

"Cari lahan yang cocok untuk kedelai tapi jangan 1-2 hektare 10 hektare tapi 100 ribu, 300 ribu, 500 ribu, 1 juta hektare cari. Urusan jagung cari lahan yang bisa ditanami jagung dalam skala yang luas, ini yang akan menyelesaikan masalah," tambah Presiden Jokowi.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah