Anies Disabotase di Malam Hari, Refly Harun: Ada yang Tidak Suka Lihat Gubernur Berhasil

- 23 Januari 2021, 11:42 WIB
Refly Harun mengomentari aksi pemotongan kabel listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas.
Refly Harun mengomentari aksi pemotongan kabel listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas. /Kolase foto dari Instagram aniesbaswedan dan YouTube Refly Harun

PR BEKASI - Upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan alias Anies untuk meredam banjir diganggu oleh oknum tak dikenal dengan cara memotong kabel listrik di Rumah Pompa Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Aksi pemotongan kabel itu terjadi pada Rabu malam, 20 Januari 2021 yang mengakibatkan pompa air di lokasi tersebut tidak berfungsi.

Padahal pompa tersebut berperan penting untuk menyedot genangan air jika intensitas hujan tinggi hingga menyebabkan banjir.

Baca Juga: Kasus Baru, Habib Rizieq Dilaporkan Lagi ke Polisi Kali Ini oleh 'Anak Buah' Erick Thohir

"Pompa enggak berfungsi, pas kita cek ternyata ada kabel yang dipotong, tapi enggak banyak," kata Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakpus Irwandi.

Menanggapi hal tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun menyampaikan, terdapat oknum yang tidak suka melihat Anies Baswedan berhasil mengatasi banjir di Jakarta.

"Rupanya ada sekelompok masyarakat juga atau siapa pun dia yang tidak suka kalau melihat Anies berhasil, makannya disabotase Rumah Pompa Dukuh Atas dengan cara motong kabel agar pompa tidak berfungsi sehingga Jakarta lagi-lagi direndam banjir," ucapnya.

Tak hanya itu, ia berpendapat, ini adalah salah satu cara untuk menggagalkan upaya Anies Baswedan maju dalam Pilkada Jakarta 2022 dan Pilpres di kemudian hari.

Baca Juga: Covid-19 Masih Mengancam, Uni Eropa Ingin Ada Standar Sertifikat Vaksin

"Agar ada alasan untuk mengatakan Anies gagal, karena Anies gagal, tidak perlu dipilih lagi di 2022 dan barangkali tidak perlu menjadi calon presiden di 2024," tuturnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com, Sabtu, 23 Januari 2021.

Menurutnya, jika melihat fenomena tersebut, terdapat sejumlah logika yang bisa dikembangkan dan dikemukakan.

Pertama, ungkap Refly Harun, apakah ini pencurian, tapi kalau pencurian kurang masuk akal, karena menurutnya kabel yang diambil tidaklah banyak.

"Kalau cuman dipotong saja kabelnya, tanpa ada kehilangan apa-apa ya namanya berarti mereka yang melakukan itu pasti punya maksud untuk mematikan pompa, karena motifnya pasti bukan motif ekonomi," ucapnya.

Baca Juga: Senat Amerika Serikat Akan Gelar Sidang Pemakzulan Donald Trump Pekan Depan

Refly Harun pun menyampaikan, berarti saat ini pertanyaannya adalah apa motif di balik aksi pemotongan kabel listrik tersebut.

"Maka motifnya juga ada dua alternatif, motif politik untuk menjelekkan, membuat Anies terus tampak buruk karena tidak mampu mengatasi banjir atau motif pribadi saja, seperti dendam dengan petugas pompa biar dipecat dan lain sebagainya," tuturnya.

Walaupun memang ada kecurigaan pelaku berasal dari kubu rezim usai kejadian tersebut, ia menegaskan, masyarakat tidak boleh langsung menuduh ini adalah ulah mereka.

"Sebagai bangsa yang sehat, memang kita tidak boleh langsung menuduh wah ini pasti kubu sebelah yang melakukan ini," ucapnya.

Baca Juga: Daerah 3T Dipersilahkan Belajar secara Tatap Muka, Begini Kata Mendikbud

Lebih lanjut, Refly Harun menyebut, fenomena yang terjadi di Tanah Air saat ini aneh lantaran Anies selalu dipersepsikan bermusuhan dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.

"Jadi gubernur DKI Jakarta yang notabenenya adalah Gubernur Ibu Kota, dipersepsi bermusuhan dengan Presiden RI, gawat kan, padahal kita membutuhkan Jakarta yang bersih, peduli, baik, manusiawi, dan membahagiakan warganya," tuturnya.

"Tapi rupanya ada juga yang gak rela, ini kan menarik," sambungnya.

Ia juga mengaku kebingungan untuk mengukur keberhasilan pemerintahan Jokowi jika masih ada sekelompok pendukungnya tetap menginginkan Jakarta tidak pernah sukses.

Baca Juga: Data dan Fakta Jelang Udinese vs Inter, Nerazzurri yang Masih Digdaya atas Udinese

"Fatalistik jadinya, kalau yang tidak sukses dan bermasalah itu pekerjaan Anies, yang benar dan sukses itu pekerjaan Jokowi, jadi akhirnya kita menjadi masyarakat yang ambivalen," ucapnya.

Oleh karena itu, Refly Harun mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tetap berpikir positif untuk mendukung pemerintahan baik di pusat maupun daerah, baik Jokowi maupun Anies Baswedan.

"Tugas kita adalah, kalau itu belum terlaksana dan kalau itu misalnya justru menyimpang dari tugas yang seharusnya dikerjakan, ya di situlah kita sebagai warga negara memiliki peran kritis, tidak apa-apa mengkritik kebijakan Anies atau Jokowi, yang penting adalah tidak melakukan sabotase," tuturnya.

Baca Juga: Senat Amerika Serikat Akan Gelar Sidang Pemakzulan Donald Trump Pekan Depan

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani juga menyampaikan bahwa kejadian pemotongan kabel listrik pompa air tersebut harus dibawa ke ranah hukum.

"Ya perbuatan yang tidak terpuji. Harus diusut tuntas oleh yang berwenang," tutur politikus PAN tersebut.
 
Zita menjelaskan, keselamatan warga Ibu Kota merupakan hal nomor satu. Sehingga, jika pompa air tidak berfungsi lantaran kabelnya dipotong oleh orang tak bertanggung jawab, dapat membahayakan nyawa warga saat banjir terjadi.
 
"Keselamatan warga kan nomor satu, kalau sampai itu pompa mati dan jadinya banjir dan mengancam nyawa warga, sangat bahaya," ucapnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x