Dijelaskan oleh Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto, anak harimau itu saat ditemukan memiliki kondisi cukup parah.
"Jerat berupa sling kawat menyebabkan luka anak harimau tersebut saat ditemukan cukup parah. Hal ini terjadi karena pergerakan anak harimau itu berupa melepaskan jerat melilit kakinya," kata Agus seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara, Senin, 1 Februari 2021.
Diketahui untuk lokasinya, anak harimau itu dilepaskan sekira tiga kilometer dari lokasi ia ditemukan terjerat. Penetapan lokasi juga telah berdasarkan hasil kajian teknis dan masukan dari masyarakat setempat.
"Masyarakat setempat meyakini anak harimau tersebut merupakan penghuni hutan Taman Nasional Gunung Leuser dan harus dikembalikan ke habitat asalnya," kata Agus.
Baca Juga: Upaya untuk Akhiri Diskriminasi, Filipina Tetapkan 1 Februari sebagai Hari Hijab Nasional
Sementara itu, video berisi rekaman anak Harimau Sumatra bernama danau putra bersama sang pawang, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @kementerianlhk dan @tngunungleuser.
Meski telah memberikan saran untuk berhati-hati agar tidak kaget menontonnya. Namun unggahan yang telah ditonton lebih dari 46.000 warganet itu tetap saja membuat kaget warganet.
Sebagian warganet justru menertawakan tingkah kameramen yang dianggap ikut terkejut ketika sang harimau mencoba untuk menerkam sang Kakek Sarwani dengan disertai suara yang begitu garang. Hal itu terlihat dari goyangan kamera yang begitu terguncang.
"Belum sempat baca caption udah kaget," tulis akun @triahu***.